Ibu-ibu di Palembang Sulap Eceng Gondok jadi Sandal, yang Beli harus Antre

Ibu-ibu di Palembang Sulap Eceng Gondok jadi Sandal, yang Beli harus Antre

Eceng gondok bisa disulap menjadi kerajinan tangan berupa sandal yang unik di tangan ibu-ibu yang tergabung di Bank Sampah KGS di Jalan Sersan Zaini, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur IT II Palembang.-henny/radarpalembang.id-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.IDPALEMBANG yang memiliki Sungai Musi menyimpan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya eceng gondok yang justru dianggap gulma perusak.

Nah, di tangan ibu-ibu di Jl Sersan Zaini, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, eceng gondok disulap menjadi kerajinan sandal.

Mereka yang tergabung di Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera (KGS) ini, memproduksi sandal dari eceng gondok dengan kualitas sangat baik. Direktur Bank Sampah KGS Welis menyebutkan, awal mula timbul ketertarikan untuk membuat kerajinan tangan dari eceng gondok ini setelah melihat banyak eceng gondok yang ada di perairan sungai.

“Saya kan suka keliling, lihat eceng gondok di perairan sungai, sempat terbersit kok kenapa di Palembang  tidak ada yang mau olah eceng gondok ini,” ujarnya saat dibincangi beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Konten Unik di OKU Timur, Inovasi Terbaru Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Ia pun berbincang dengan pihak PT Pusri tentang rencana mengolah eceng gondok. Akhirnya, ia dan beberapa ibu-ibu lainnya mengikuti pelatihan di Desa Wisata Rawa Pening, terkait pembuatan kerajinan tangan dengan bahan tersebut.

Saat ini, ia dan tim gencar untuk memperkenalkan ke masyarakat luas hasil karya mereka berupa sandal dengan beberapa pilihan model. Untuk harga dibanderol mulai dari Rp85.000 hingga Rp95.000 sesuai ukuran. 

“Ukuran sandal paling besar 42. Sandal bisa untuk perempuan dan laki-laki tinggal sesuaikan dengan motifnya,” jelasnya 

Welis juga menceritakan proses pengolahan eceng gondok yang memakan waktu satu bulan lebih. Pertama, eceng gondok dijemur setelah diambil dari TWKS (Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya). 

BACA JUGA:Keunikan Cooking Class di Salatin Hotel, Moms Bisa Konsultasi Kesehatan Anak

Setelah kering, lalu dianyam atau dikepang dengan ukuran kecil dan besar baru dibuat menjadi sandal. Pembuatan satu sandal memerlukan waktu kisaran satu minggu atau lebih.

Ia juga menyebutkan, sandal dari bahan eceng gondok ini awet dan tidak mudah rusak akibat terkena air dan lainnya. 

“Kemarin pernah kelupaan diangkat saat dijemur selama 4 hari, itu hujan terus dan ternyata tetap awet,” terangnya.

Bagi masyarakat yang ingin membeli sandal unik ini bisa datang langsung ke lokasi pembuatan. Pesan terlebih dahulu sesuai ukuran kaki. 

Sumber: