Lupakan Thailand, Suzuki Fokus Produksi di Indonesia, Siap Penuhi Kebutuhan Asia Tenggara

Lupakan Thailand, Suzuki Fokus Produksi di Indonesia, Siap Penuhi Kebutuhan Asia Tenggara

Presiden Direktur (Presdir) PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minoru Amano--

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Suzuki resmi mengumumkan penutupan pabrik mereka di Thailand dan fokus untuk produksi di Indonesia yang akan memenuhi kebutuhan pasar Asia Tenggara.

Kabar tersebut didapat langsung dari Presiden Direktur (Presdir) PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minoru Amano yang mengatakan, pabrik di Indonesia nantinya tak hanya difungsikan untuk memenuhi kebutuhan domestik, melainkan juga Asia Tenggara.

"Terkait dengan pabrik di Thailand, kami memutuskan untuk menutup dan fokus di Indonesia, tetapi di sini peran dan tanggung jawab PT SIM menjadi lebih besar lagi.

Karena kami berencana untuk memproduksi model yang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga ASEAN," ujar Minoru Amano.

BACA JUGA:Mobil Hybrid Paling Banyak Test Drive di GIIAS 2024, Suzuki Bagi-bagi motor GSX-R150

Dengan dituutpnya pabrik di Thailand membuat pihaknya berencana menambah produk CKD di Indonesia. Namun, hingga sekarang, belum ada bocoran mengenai model-modelnya.

"Ketika itu diputuskan untuk produksi dalam negeri, kami juga akan berorientasi buat pasar ekspor. Kami memang harus (menambah produksi model CKD).

Jadi tanggung jawab kami memang jadi lebih besar. Modelnya belum bisa dipastikan," ungkapnya.

Sebagai catatan, sebelum diangkat sebagai Presdir Suzuki Indonesia mulai tahun ini, Amano telah menjabat selama lima tahun di Thailand.

Sehingga, dia mengalami momen-momen menjelang pengumuman tutup pabrik tersebut.

BACA JUGA:15 Line up Mobil Suzuki di GIIAS 2024, Puaskan Pecinta Mobil Ramah Lingkungan

"Jadi kondisinya ada dua pabrik di Indonesia dan Thailand dengan kapasitas produksi cukup besar. Dengan kondisi pasar otomotif ASEAN, akhirnya kami putuskan untuk memusatkan produksi," tuturnya.

"Dari beberapa keputusan, akhirnya kami lebih memilih pabrik Indonesia. Apalagi pabrik Indonesia sejarahnya sudah cukup panjang, kemudian produksinya juga dari pressing sampai assembling, dari hulu sampai hilir sudah terbentuk.

Kami juga sudah investasi dan menambah tenaga kerja," kata Amano menambahkan.

Sumber: