Pertamina Klaim Bisa Produksi B100, Asal Harganya Segini

Pertamina Klaim Bisa Produksi B100, Asal Harganya Segini

PT Pertamina NRE mengklaim mampu memperoduksi bahan bakar Biodiesel B100 namun dengan harga yang dipastikan tidak murah--

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian gemilang perusahaan, tetapi juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai Indonesia bebas karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Hidrogen hijau, sebagai sumber energi terbarukan, memiliki keunggulan karena tidak menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) yang dapat merugikan atmosfer. Menurut data International Energy Agency (IEA), metode produksi hidrogen hijau ini dapat menghemat hingga 830 juta ton CO2 yang biasanya dikeluarkan setiap tahun.

BACA JUGA:Penting Banget, Ketahui 3 Hal Wajib Ini Biar Baterai Mobil Listrik Awet, Nomor Dua Sering Dianggap Sepele

Proses produksi hidrogen hijau melibatkan elektrolisis dari sumber terbarukan, di mana molekul air (H2O) diuraikan menjadi oksigen (O2) dan hidrogen (H2).

Meski hidrogen hijau menawarkan potensi besar sebagai sumber energi ramah lingkungan, tantangan utamanya adalah biaya produksi yang tinggi.

Namun, prospek masa depan energi hidrogen tetap menarik untuk dipertimbangkan. Hidrogen, sebagai unsur kimia paling melimpah di alam, memiliki permintaan global yang terus meningkat sejak tahun 1975, mencapai 70 juta ton per tahun pada 2018, menurut catatan IEA.

Hidrogen ramah lingkungan juga diakui sebagai sumber energi bersih yang tidak menghasilkan polusi udara dan tidak meninggalkan residu, seperti halnya batu bara dan minyak.

BACA JUGA:Harga Rp 280 Juta, Mobil Ini Bakal Jadi Pesaing Suzuki Jimny 5 Pintu, Siap-Siap Bakal Hadir Bulan Depan

Selain itu, hidrogen telah menjadi bahan bakar untuk kendaraan, pesawat, dan kapal udara sejak abad ke-19. Seiring dengan dekarbonisasi perekonomian global, peran hidrogen dalam menyokong energi bersih menjadi semakin penting.

Beragam jenis hidrogen, tergantung pada proses produksi dan sumbernya, menghasilkan variasi kegunaan dan dampaknya.

Hidrogen hijau dianggap sebagai yang paling bersih karena bahan dasarnya dapat diperbarui dan tidak menyebabkan emisi.

Selain itu, jika biaya produksinya dapat turun 50 persen pada 2030, seperti yang diperkirakan oleh Dewan Hidrogen Dunia, hidrogen hijau dapat menjadi salah satu bahan bakar utama masa depan.

 

Sumber: