UBD Lakukan Join Research dengan Universiti Malaya, Malaysia

UBD Lakukan Join Research dengan Universiti Malaya, Malaysia

, kerja sama riset kembali diinisiasi oleh pascasarjana Universitas Bina Darma khususnya Program Studi Magister Ilmu Komunikasi S2. Join research dilaksanakan oleh Dr. Rahma santhi Zinaida, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi S2 dan Prof. Isnawijayani, P-dok ubd-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Hubungan yang baik antara Universitas Bina Darma Indonesia dan Universiti Malaya, Universitas No 1 di Malaysia terus berlanjut sebagai upaya menuju International Standard Universitas Bina Darma

Pada kesempatan ini, kerja sama riset kembali diinisiasi oleh pascasarjana Universitas Bina Darma khususnya Program Studi Magister Ilmu Komunikasi S2.

Join research dilaksanakan oleh Dr. Rahma santhi Zinaida, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi S2 dan Prof. Isnawijayani, Ph.D, Direktur Pascasarjana Universitas Bina Darma bersama dengan research fellow dari Universiti Malaya Dr. Ruhana Padzil. 

Tema join research sendiri terkait songket yang merupakan warisan budaya melayu baik dari Indonesia dan Malaysia. 

BACA JUGA:Dosen UBD, Ferry Kurniawan Resmi Jadi Wasekjend Hiski Pusat

Songket merupakan salah satu dari sekian banyak kain tradisional khas Indonesia yang sangat populer di dunia. 

Palembang sebagai kota yang identik dengan pengrajin kain tenun yaitu songket memiliki ragam sejarah dan budaya yang mempengaruhi kain songket dari berbagai hal seperti design, warna, motif, benang dan lain-lain. 

Malaysia juga merupakan negara yang memiliki keunikan ragam kain tradisional salah satunya adalah songket melayu. Kesamaan budaya dan sejarah yang membuat songket dianggap menjadi alat pemersatu budaya antara Malaysia dan Indonesia.

Songket Palembang disebut-sebut sebagai songket terbaik di Indonesia, yang berjuluk "Ratu Segala Kain." 

BACA JUGA:UBD Gelar Lomba Video Kreatif dengan Hadiah Jutaan Rupiah

Awalnya, kaum laki-laki memakai songket sebagai destar, tanjak, atau ikat kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai mengenakan songket sebagai sarung dengan baju kurung. 

Kain songket menjadi salah satu keindahan budaya khas nusantara. Namun, Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) baru-baru ini telah menetapkan songket Malaysia sebagai Warisan Budaya Tak benda Kemanusiaan.

Songket menjadi kain tenun tradisional yang biasa digunakan di acara-acara resmi baik di Indonesia maupun di Malaysia. 

Songket merupakan jenis teknik pembuatan kain tenun dengan cara menambahkan hiasan benang emas atau benang perak pada jalinan benang pakan atau benang lungsi dengan cara menyungkit benar-benang tersebut. 

Sumber: