OJK Sebut Guru dan Pelajar Paling Sering Terjerat Pinjol Ilegal

OJK Sebut Guru dan Pelajar Paling Sering Terjerat Pinjol Ilegal

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan korban paling besar itu guru, ibu rumah tangga, dan pelajar, itu salah satu korban tertinggi pinjol ilegal.--

BOGOR, RADARPALEMBANG.COM – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengungkapkan aktivitas pinjaman online (pinjol) ilegal paling banyak memakan korban dari kalangan guru.

Selain kalangan guru, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mewanti-wanti aktivitas pinjaman online (pinjol) ilegal paling banyak memakan korban dari kalangan ibu rumah tangga, hingga pelajar.

Hal ini diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi, Selasa 25 Juli 2023.

“Korban paling besar itu guru, ibu rumah tangga, dan pelajar, itu salah satu korban tertinggi pinjol ilegal,” kata Friderica Widyasari Dewi, dalam acara Literasi Keuangan dalam peringatan Hari Anak Nasional di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 25 Juli 2023.

BACA JUGA:Crazy Rich Muda Rentan ‘Penipuan’, OJK Himbau Jangan Mudah Tertipu Robot Trading

Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menilai pendidikan literasi penting untuk dipupuk sejak dini. 

“Literasi sangat penting sebagai tindakan preventif dalam mencegah terjerat aktivitas-aktivitas ilegal, salah satunya pinjol ilegal,”kata Friderica Widyasari Dewi. 

Selain itu, Friderica Widyasari Dewi juga menyoroti kalangan pelajar yang ada terjerat dengan pinjaman online atau pinjol ilegal. 

“Kita banyak dengar cerita anak yang udah lulus kerja, mau daftar kerjaan kemudian nggak bisa karena catatan di SLIK-nya, dia punya pinjaman, kemudian sekarang buy now pay later,”ungkap Friderica Widyasari Dewi. 

BACA JUGA:OJK Umumkan Asuransi Bukan Tabungan dan Investasi Jangka Panjang, Waspadalah!

Friderica Widyasari Dewi menilai pola konsumtif di kalangan pelajar harus dikurangi dan diberikan edukasi tentang literasi keuangan.

“Itu juga membuat anak-anak konsumtif dan lain-lain, jadi ini harus kita edukasi dari sekarang," ujar Friderica Widyasari Dewi.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, turut mendampingi di lokasi juga mengomentari tentang maraknya pelajar terjerat pinjol ilegal.

“Budaya serba instan dan jebakan tren kekinian menjadi salah satu PR besar pemerintah saat ini,”kata Bima Arya Sugiarto. 

Sumber: