Kembangkan Green Hydrogen, PLN-ECADIN jajaki Kerja Sama dengan Asosiasi Hidrogen di Prancis
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo bahkan bertemu langsung dengan Asosiasi Hidrogen Prancis yaitu France Hydrogene dan Asosiasi Pengusaha Internasional Prancis, MEDEF International --
BACA JUGA:KTT ASEAN, PLN Siapkan 108 Charging Station di Labuan Bajo
Perusahaan yang berada di bawah naungan kami bisa membantu Indonesia untuk dekarbonisasi sekaligus mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan hidrogen di Indonesia.
Di awal Januari 2023, beberapa perusahaan di bawah naungan kami sudah berkontrak pengembangan hidrogen di beberapa negara di dunia seperti HDF, Elogen, John Cockerill, Air Liquide dan Swen,” ujar Phillipe.
Phillipe Boucly juga menyampaikan bahwa hidrogen adalah energi carrier di Eropa yang sangat penting untuk mengganti impor energi fosil dari luar Eropa, untuk itu penanganan dan pengelolaan pengembangan teknologi hidrogen di Prancis sangat kompeten dan capable.
Pada tahun 2030, Eropa membutuhkan sebanyak 20 juta ton hidrogen, di mana 10 juta ton akan diproduksi sendiri di Eropa, sedangkan sisanya 10 juta ton akan diimpor dari luar Eropa dalam bentuk 6 juta ton hidrogen dan 4 juta ton dalam bentuk amonia dan turunan hidrogen lainnya.
BACA JUGA:Cuaca Ektrim, PLN Gerak Cepat Atasi Gangguan Kelistrikan Akibat Banjir
Sehingga diperkirakan di tahun 2030, kebutuhan green hydrogen dari energi terbarukan di Eropa akan mencapai sebesar 500 terawatt hour (TWh), kapasitas elektroliser sebesar 120 gigawatt (GW) dengan kebutuhan investasi mencapai 471 miliar Euro.
Phillipe Boucly juga menjelaskan pada 2030 di Prancis, diperkirakan akan terpasang elektroliser sebesar 6,5 GW dengan kebutuhan investasi sebesar 9 milliar Euro sehingga akan mengurangi emisi sebesar 6 juta ton CO2 dan akan menyerap tenaga kerja sebesar 150 ribu orang.
Sumber: