Sandiaga Uno: Susahnya Bisnis Maskapai, 'Tigerair Mandala' Hanya Bertahan 2 Tahun
Susahnya Bisnis Maskapai, 'Tigerair Mandala' Hanya Bertahan 2 Tahun--tempo.co
JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Bisnis tak selama berjalan mulus, itulah kata yang tepat menggambarkan cerita tentang kegagalan Menparekraf Sandiaga Uno dalam bisnis maskapai penerbangan.
Cerita ini mengenai Tigerair Mandala, maskapai milik Sandiaga Uno yang harus setop operasi hanya dalam dua tahun.
Mengutip dari detik.com Sandi menceritakan kegagalanya itu ketika ada pertanyaan soal tiket murah pesawat.
"Tapi tiket murah ini jadi problem dan saya beberapa kali ditanya langsung oleh bapak presiden.
BACA JUGA:The 30TH IIMS 2023 Dibuka Presiden, Pln Siap Optimalkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Menurut saya memang, karena saya ini dulu sebelum bertugas di kementerian pernah juga punya usaha di penerbangan," kata Sandi, Senin, 20 Februari 2023.
"Dan secara spektakuler dalam dua tahun usaha saya tutup. Gitu," kata dia.
Menurut Sandi mengelola bisnis maskapai penerbangan sangat sulit apalagi ketika harus dihadapkan dengan kenaikan Avtur (Bahan bakar pesawat).
Bukan hanya soal harga Avtur, menurut sandi nilai tukar rupiah terhadap dolar juga jadi tantangan berat bisnis ini sebab biaya operasional maskapai nasional memakai dolar padahal pemasukan dalam bentuk rupiah.
BACA JUGA:Waduh! 7 Gerai Transmart Resmi Tutup Permanen, Bagaimana di Kota Palembang?
"Karena, satu ini bisnis tersulit menurut saya, bisnis penerbangan ini. tapi pada saat itu, menurut angka saya, sekitar 80% lebih itu di fuel.
Dan fuelnya itu di Indonesia mahal dibandingkan dengan di luar negeri, di Timur Tengah terutama," kata dia melihat perkembangan saat ini maskapai di Arab sangat berjaya.
"Ketiga adalah rute penerbangan dan slot bandara, itu susah sekali sangat heavily regulated," kata dia.
Menurut Sandi naik turunya harga tiket pesawat saat ini dikarenakan maskapai yang berafiliasi dengan pemerintah saat ini kekurangan armada.
Sumber: detik.com