Refleksi Wisuda ke-164 Unsri, Guru Besar ITB: SDM Miliki 10 Keterampilan Ini Akan Eksis di Era 4.0
Prof Ir Akhmaloka PhD saat menyampaikan orasi ilmiah saat Wisuda Unsri ke-164. Dia memaparkan 10 keterampilan SDM yang tak bisa digantikan oleh mesin pada era 4.0.-yurdi yasri/Radar Palembang -
‘’Manusia yang tidak memiliki daya untuk berfikir kritis pada era 4.0. akan tersisih meskipun memiliki ilmu pengetahuan akademis yang mumpuni. Kondisi ini harus dimiliki oleh lulusan Sarjana yang saat ini sedang ikut wisuda ke-164 Unsri hari ini,’’ujarnya.
Tantangan Era 4.0 Robot Mesin Otomatisasi Gerus Nilai-nilai Kemanusian
Menurut Prof Akhmaloka, tantangan dalam revolusi industri keempat 4.0 , tidak hanya kemampuan menyesuaikan diri dari sistem yang serba otomatisasi. Menurutnya, tantangan terbesar lainnya adalah mengenai nilai-nilai kemanusiaan.
‘’Saat ini, akibat dari otomatisasi dalam beberapa aspek kehidupan membuat nilai-nikai kemanusiaan sekarang semakin tergerus. Ini merupakan masalah besar,’’tukasnya.
Saat ini lanjut Pof Akhmaloka, banyak sekali kritik terhadap automatisasi. Semua pekerjaan akan digantikan dengan mesin. Para Akademisi dan stake holder di dunia, mulai cemas dengan kondisi itu.
Maka ini mulai gencar isu tentang nilai-nilai kemanusiaan yang semakin tergerus akibat otomatisasi.
Banyak para Akademisi dan stake holder di dunia mulai menyarakan kecemasan-kecemasan mereka terhadap tegerusnya nilai-nilai kemanusiaan itu.
Untuk menjelaskan itu, Prof Akhlamoka mengutip pendapat dari CEO Apple Tim Cook yang disamapaikan saat menjadi pembicara di MIT pada tahun 2017 lalu.
Menurutnya, CEO Apple Tim Cook saat itu mengatakan, dia jauh lebih cemas jika manusia berfikirnya seperti komputer.
‘’ CEO Apple itu mengatakan, tidak cemas dengan kemajuan teknologi informasi, akan tetapi dia mengaku sangat cemas jika manusia berfikir seperti komputer.’’
BACA JUGA:Lagi! Livin’ by Mandiri Hadirkan Inovasi Transfer Ke Luar Negeri Yang Cepat, Murah, Utuh dan Mudah!
Kemajuan teknologi bisa berlangsung cepat tetapi nilai-nilai yang ada di masyarakat tidak bisa mengikuti perubahan itu akibat perkembangan teknologi itu. ‘’Lantas siapa yang mampu mengendors dan meng-guide kondisi ini untuk sekarang dan ke masa datang.’’
Prof Akhmaloka kembali mengingatkan para Lulusan Sarjana Unsri yang diwusuda, bahwa Indonesia di masa depan tidak masa dengan Indonesia pada masa sekarang.
Sumber: