Bisnis Adira Finance 2022 Didorong Segmen Non Otomotif dan Mobil
Staf Adira Finance sedang menghitung angsuran nasabah yang dibayarkan.-Portal Alamat.com-Doc radarpalembang.disway.id
BACA JUGA:Komisaris Pertamina Inginkan Produksi Minyak Bumi Tembus 1 Juta Barel
"Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance wilayah Sumatera Bagian Selatan di 2022 tercatat mencapai Rp3,0 triliun, naik 13% yoy jika dibandingkan tahun sebelumnya,"kata I Dewa Made Susila.
Kenaikan ini, kata I Dewa Made Susila, terutama didorong pertumbuhan pembiayaan baru segmen non otomotif dan mobil masing-masing sebesar 49 persen yoy dan 14 persen.
Secara keseluruhan, lanjut I Dewa Made Susila, area Sumatera Bagian Selatan berkontribusi sekitar 9 persen dari total pembiayaan baru Adira Finance.
Terkait jaringan usaha, per 31 Desember 2022 Adira Finance telah mengoperasikan 459 jaringan usaha di seluruh Indonesia dengan didukung sekitar 17 ribu karyawan, untuk melayani sekitar 1,7 juta konsumen.
Untuk mendukung pembiayaan produk ramah lingkungan dan untuk menerapkan keuangan keberlanjutan, Adira Finance telah mulai menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik, yang nilainya meningkat signifikan di kuartal IV-2022 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Peningkatan ini didukung dengan meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep “green living”, penambahan infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik oleh Pemerintah, serta munculnya beberapa produsen kendaraan listrik.
Dari sisi keuangan, Adira Finance membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 32% y/y menjadi sebesar Rp1,6 triliun terutama disebabkan penurunan pada biaya bunga dan biaya kredit di sepanjang tahun 2022.
Beban bunga tercatat turun sebesar 34% menjadi Rp729 miliar dampak adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya pendanaan.
BACA JUGA:19 Pantarlih Pasar III Muara Enim Dilantik, Langsung Bimtek
Disamping itu, sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi dan bisnis, biaya kredit tercatat menurun sebesar 35% y/y menjadi Rp907 miliar. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing menjadi 8,6 persen dan 17,4 persen di tahun 2022.
Per posisi Desember 2022, kualitas aset Perusahaan menunjukkan perbaikan yang ditandai rendahnya gross NPL konsolidasi yang dikelola dilevel 1,7 persen, dari sebelumnya sebesar 2,3 persen pada tahun 2021.
Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen serta aktivitas penagihan yang intensif.
Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.
Sumber: