Pengelolaan Sampah di Desa Semambu

Pengelolaan Sampah di Desa Semambu

Masalah Pengangkutan Sampah di Suatu Wilayah Haruslah di Kelola Secara Optimal.--

 

.

OGAN ILIR, RADAR  PALEMBANG, Desa Semambu, sebagai salah satu Desa Binaan Universitas Sriwijaya yang memiliki luas 1200 Ha dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 556 yang 450 KK diantaranya memiliki rumah dengan jarak antar rumah berkisar antara 5-20 m, juga merupakan salah satu wilayah merupakan role model.
Adanya  permasalahan terdeteksi yakni pengangkutan sampah yang masih tidak teratur dan terarah. Hasil observasi menunjukkan bahwa sampah cukup dibakar di masing-masing rumah dengan menggali tanah selebar 1m×2 m yang mungkin saja dapat terjadi penumpukan yang tentu saja tidak sehat bagi lingkungan. Tidak adanya tempat pembuangan sementara dan akhir  di desa tersebut memicu juga penumpukan sampah secara liar.
Perlu didesain lokasi tempat pembuangan sampah dan rute pengangkutan sampah. Tim Riset dari Universitas Sriwijaya, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan para mahasiswa yang diketuai oleh Dr. Fitri Maya Puspita, S.Si, M.Sc, dengan anggota Sisca Octarina, S.Si, M.Sc, dan  Dr. Laila Hanum, S.Si, M.Si, melakukan Riset dengan judul Analisis Robust Counterpart Open Capacitated Vehicle Routing Problem dan Set Cover Problem (ROCVRP)
Dalam Upaya Pengoptimalan Rute Pengangkutan dan Lokasi Sampah Di Desa Pulau Semambu Ogan Ilir Sumatra Selatan. usulan ini dilatarbelakangi oleh keilmuan yang sesuai dengan permasalahan di desa didukung dengan riset yang sudah pernah diteliti dan dikembangkan sehubungan dengan desain rute pengangkutan sampah di wilayah Palembang. Kegiatan ini dilaksanakan selama hampir 1 tahun dimulai pada tanggal 1 Februari 2022.
Tujuan dari usulan ini peningkatan kesadaran khalayak sasaran terhadap lingkungan melalui analisis ROCVRP. Hasil dari kegiatan ini dapat memberikan kemudahan bagi khalayak sasaran dalam mengelola lingkungan melalui perutean kendaraan pengangkut sampah yang secara tidak langsung berhubungan dengan mendesain TPS dan TPA yang sebelumnya tidak ada di desa.  Manfaat dari usulan adalah meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan bagi khalayak sasaran di Desa Pulau Semambu melalui analisis ROCVRP. Pengetahuan yang diperoleh untuk dapat dimanfaatkan para masyarakat dalam mengembangkan des Konsep optimasi yakni mendesain rute optimal pengangkutan sampah sebagai model ROCVRP dan pertimbangan pembentukan depot sebagai TPA di pembuangan sampah akhir dan penentuan lokasi optimal tempat sampah sementara dan TPA yang berhubungan dengan konsep teori lokasi (Set Cover Problem, SCP) penting dilakukan. Dengan luas wilayah sebesar 1200 Ha dirasakan penting bagi desa ini untuk memiliki TPA. Selanjutnya perlu pula dijadwalkan transportasi pengangkutan sampah secara optimal ke setiap rumah di 450 KK tersebut sehingga sampah terseleksi dengan baik. Dengan latar belakang keilmuan yang sesuai dengan permasalahan di desa didukung dengan riset yang sudah pernah diteliti dan dikembangkan sehubungan dengan desain rute pengangkutan sampah di wilayah Palembang maka kesiapan pelaksana dalam melaksanakan kegiatan yang diusulkan dirasakan sepenuhnya optimal.  Sehingga  tujuan dari usulan ini peningkatan kesadaran khalayak sasaran terhadap lingkungan melalui analisis ROCVRP. Hasil dari kegiatan ini dapat memberikan kemudahan bagi khalayak sasaran dalam mengelola lingkungan melalui perutean kendaraan pengangkut sampah yang secara tidak langsung berhubungan dengan mendesain TPS dan TPA yang sebelumnya tidak ada di desa. Beberapa hal yang sudah dilakukan sampai tahap ini adalah sebagai berikut:
Desain rute pengangkutan dan lokasi optimal TPS berdasarkan kondisi jarak dan jumlah penduduk yang dibuat sudah disosialisasikan dan diinfomassikan ke perangkat desa yang dibagi rute pengangkutan per WK dari 6 dusun.
ROCVRP dan SCP bila lokasi belum diketahui, rute tidka ada, TPS dan TPA belum tersedia. Jadi perlu observasi mengenai posisi TPS, TPA dengna melihat kondisi di lapangan dan pemetaan lokasi rumah penduduk.
Usulan berupa model ROCVRP dan SCP dengan kondisi TPS dan TPA harus ditetapkan dan rute pengangkutan didesain (unknown).
Penyelesaian secara analitik dan heuristik dilakukan Secara analitik melalui pendekatan eksak menggunakan metode branch and bound. Secara heuristik dengan berbagai metode heuristik seperti reduction heuristik dan GRA.
Hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah Validasi model dan Rekomendasi kondisi lokasi optimal TPA dan TPS serta rute pengangkutan sampah. validasi model dilakukan dengan menggunakan analisis sensitivitas untuk model yang diselesaikan secara analitik berupa pencarian rute sebagai model CVRP dan pencarian lokasi optimal sebagai model SCP. Analisis sensitivitas dapat memberikan informasi seberapa perubahan terhadap parameter, koefisien fungsi tujuan dan juga sisi kanan kendala untuk dapat diketahui bila terjadi perubahan, berapa nilai yang diperbolehkan tanpa mengubah keoptimalan suatu model. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik, lancar dan tanpa adanya mendala.(*)

Sumber: