Gunung Sampah Mengancam Palembang, Produksi 1.180 Ton Perhari Terangkut Hanya 800 Ton
Gunung Sampah Mengancam Palembang--sumeks.disway.id
PALEMBANG, RADAR PALEMBANG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota PALEMBANG, Sumatera Selatan mencatat potensi produk sampah di daerah ini mencapai 1.180 ton per hari, namun baru terangkut ke tempat pembuang akhir (TPA) sampah sekitar 800-900 ton per hari.
"Jika dikalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa dengan asumsi menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, maka kota ini memproduksi sampah mencapai 1.180 ton per hari.
Dikutip dari antaranews.com, angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional," kata Kepala DLHK Kota Palembang Ahmad Mustain di Palembang, Senin, 19 Desember 2022.
Namun, DLHK memprakirakan sisa sampah yang belum terangkut kemungkinan ada juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pupuk kompos dan pengelolaan yang dilakukan bank-bank sampah oleh masyarakat.
BACA JUGA:Harnojoyo: Target PAD Palembang 2023, 1,4 Triliun
Di Palembang tercatat 30 bank sampah yang dibina Pemerintah Kota Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN di daerah setempat.
Dia menjelaskan petugas DLHK Palembang saat ini baru mengangkut sampah sekitar 800-900 ton per hari ke TPA Sukawinatan dengan 121 armada sampah.
"Sebenarnya dengan jumlah 121 unit armada angkut sampah ini masih belum memadai, namun DLHK terus mengupayakan secara bertahap agar infrastruktur angkutan memadai dan bisa mengangkut produksi sampah yang ada di tengah masyarakat," kata dia.
Upaya sementara dilakukan DLHK Palembang bekerja sama dengan badan usaha lain untuk mengangkut sampah.
Upaya lain Pemerintah Kota Palembang bekerja sama dengan PT Indo Green Power akan membangun konstruksi proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang dimulai pada 2023.
BACA JUGA:Ratu Dewa Ajak Masyarakat Palembang Gelorakan Bela Negara
"Proyek PSEL atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ini dalam kajian jual beli listrik oleh PLN sudah dinyatakan lulus dan layak. Kami saat ini juga sedang melakukan analisis dampak lingkungan (amdal).
Ini menjadi sebuah solusi kami untuk mengatasi sampah," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan tidak lagi menggunakan kantong plastik untuk berbelanja sehingga bisa menekan produksi sampah guna menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sumber: antaranews.com