Amazon MoU dengan PLN, Proyek Tenaga Surya 210 MW Di Indonesia

Amazon MoU dengan PLN, Proyek Tenaga Surya 210 MW Di Indonesia

Amazon MoU dengan PLN, Proyek Tenaga Surya 210 MW Di Indonesia--

JAKARTA, RADAR PALEMBANG - PT PLN (Persero) mengumumkan kesepakatan dengan Amazon untuk mengembangkan energi baru terbarukan berkapasitas 210 megawatt (MW) di empat proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia.

Ini adalah perjanjian pertama antara kedua perusahaan yang akan memungkinkan pembangkit listrik tenaga surya skala besar ditambahkan ke sistem nasional.

Berdasarkan kesepakatan ini, Amazon akan membeli listrik berbasis EBT di Indonesia yang disediakan melalui empat proyek PLTS untuk mendukung operasinya di Indonesia.

Empat proyek energi surya akan dipasang di pulau Bali dan Jawa dalam jaringan Jawa-Madura-Bali.

BACA JUGA:Amazon luncurkan layanan kesehatan online di 32 Negara

Inisiatif pengadaan energi terbarukan PLN akan membawa Indonesia lebih dekat untuk mencapai emisi net zero pada tahun 2060.

Dilansir dari pln.co.id, Darmawan Prasodjo selau Direktur Utama PT PLN (Persero) menyatakan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi rumah kaca untuk mencapai tujuan nol bersih pada tahun 2060,”.

PLN akan membangun empat proyek pembangkit listrik skala utilitas baru yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2021-2030 (RUPTL).

Menambah daya sebesar 20,9 gigawatt dari pembangkit listrik terbarukan, inilah RUPTL terhijau sepanjang sejarah bangsa hingga saat ini.

BACA JUGA:KTT G20 Beri Dampak Positif bagi Ekonomi Indonesia

Darmawan juga mengatakan "Dengan kesepakatan ini, kami berharap dapat mendukung komitmen Amazon terhadap 100% energi terbarukan dan inisiatif ini akan menginspirasi kolaborasi di masa mendatang dengan perusahaan multinasional baru yang sadar lingkungan".

Dengan 383 proyek di seluruh dunia, Amazon adalah perusahaan pembeli energi terbarukan terbesar di dunia.

Di Asia, Amazon saat ini berinvestasi dalam 15 proyek energi terbarukan utama dengan total lebih dari 1.300 MW di Australia, China, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura.

Saat beroperasi penuh, 383 proyek energi terbarukan Amazon masing-masing diharapkan dapat mengurangi emisi karbon lebih dari 18,5 juta ton per tahun.

BACA JUGA:Gaet Investor, Kadin Sumsel Promosikan Potensi Sumsel di B20 Bali

Proyek energi terbarukan ini akan memberdayakan kantor pusat Amazon, pusat layanan Amazon, dan pusat data AWS yang mendukung jutaan pelanggan di seluruh dunia.

Amazon telah berkomitmen untuk mencapai nol karbon di seluruh operasinya pada tahun 2040 dan berencana untuk beroperasi pada 100% EBT pada tahun 2025.

 

Sumber: pln.co.id