IDI Apresiasi Angka Stunting Terus Turun di Banyuasin

IDI Apresiasi Angka Stunting Terus Turun di Banyuasin

: Ketua IDI Wilayah Sumsel Abla Ghani emelantik pengurus IDI di sembilan kabupaten di wilayah Sumatera Selatan, di Hotel Wyhdam. foto ist--

RADAR PALEMBANG  - Penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Banyuasin di apresiasi oleh Ketua IDI Wilayah Sumsel Abla Ghanie. Hal itu diungkapkan Alba usai melaksanakan pelantikan pengurus IDI di sembilan kabupaten di wilayah Sumatera Selatan, di Hotel Wyhdam, Kelurahan Jakabaring Selatan, Banyuasin, kemarin. "Insya Allah, upaya dan kerja keras, angka stunting lebih baik (menurun)," katanya.

Kabupaten Banyuasin sendiri, kata Alba, menjadi Kabupaten/Kota Terbaik Peringkat 1 se-Provinsi Sumatera Selatan yang diberikan oleh Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) pada Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2022. "Itu akan disusul daerah daerah lain," jelasnya.

Tidak hanya fokus soal stunting, IDI Sumsel juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi tidak putus-putusnya kepada tenaga kesehatan, serta pihak terkait lainnya terkait penggunaan sirup yang dilarang. "Itu terus-menerus dilakukan secara kesinambungan," ucapnya. 

Selanjutnya dalam pelantikan itu, IDI Sumsel juga melakukan deklarasi penolakan RRU Kesehatan Omnibus Law dan meminta untuk dikeluarkan RUU Kesehatan tersebut dari Prolegnas Prioritas DPR RI tahun 2023. "Itu bukan IDi Sumsel saja (menolak) tapi seluruh Indonesia," terangnya. 

Karena, kata Alba, dalam rancangan UU itu peranan dan fungsi IDI akan tereduksi sehingga dikhawatirkan dampaknya akan ke masyarakat. "Peran IDI itu untuk kontrol kita sendiri sangat besar," jelasnya.

Memang dengan adanya UU tersebut peran dan kontrol akan semakin jelek, kurang baik sehingga dirugikan masyarakat sendiri. "Karena di situ (atur) kompetensi anggota, mengatur rekomendasi, sebenarnya itu perlindungan kepada masyarakat," tukasnya. 

Wakil Bupati Banyuasin Slamet mengatakan, peranan IDI sangat besar terutama dalam penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu. "Kerja, semangat mereka besar bagi masyarakat terutama dalam penanganan Covid-19," katanya. Serta pemberian vaksinasi, sudah sangat tinggi di wilayah Sumsel terutama Banyuasin. "Kemudian stunting, hingga Banyuasin dapat penghargaan," tuturnya.

Diakuinya untuk di Banyuasin masih kekurangan tenaga dokter, tapi itu tidak membuat pelayanan kesehatan terhenti dan lain sebagainya. Karena Pemkab Banyuasin melaksanakan program dokter masuk desa, nantinya dokter itu akan turun langsung ke desa desa setempat. "Itu akan dibuatkan jadwalnya," imbuhnya.

Hendri Farozah, Ketua IDI Banyuasin mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di wilayah Banyuasin." Saat ini angka stunting sudah turun," katanya didampingi Sekretaris IDI Banyuasin Ari Fauta.

Kemudian pihaknya juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada tenaga kesehatan, perawat dan lainnya dalam obat sirup. "Mana yang boleh diberi atau tidak," ujarnya.(tri)

 

Sumber: