Titan Group Genjot Produksi 4 Juta Ton Batubara
PRODUKSI: Dirut PT Titan Infra Energy Irjen Pol (Purn) Darwan Siregar bersama pimpinan PT Titan dan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriyadi. foto ist--
RADAR PALEMBANG – PT Titan Infra Energy (Titan Group) menargetkan produksi 4 juta ton batubara di 2022. Optimisme ini didapat dari izin produksi dari dua anak perusahaan mereka yakni PT Banjar Sari Pribumi (BSP) dan PT Bara Anugerah Sejahtera (BAS).
Dirut PT Titan Infra Energy Irjen Pol (Purn) Darwan Siregar didampingi Direktur Antoni dan Dani, serta Korsek Titan Group Ruth, menjelaskan untuk anak perusahaan mereka PT BSP mendapat izin produksi 3 juta ton batubara, sedangkan PT BAS sebanyak 2,2 juta ton batubara di 2022 ini.
“Kami optimis produksi produksi PT BSP tercapai, sedangkan untuk PT BAS karena ada kendala teknis, hingga akhir tahun paling tidak produksi sebanyak 1 juta ton batubara,” jelasnya, Senin (5/9/22).
Dikatakannya, untuk memperlancar produksi, PT Titan Group saat ini mengelola jalan khusus angkutan batubara yang sebelumnya oleh Servo Lintas Raya. “Kami juga sudah membuat jalan khusus batubara sepanjang 113 kilometer. Selanjutnya, ditargetkan menambah sekitar 30 kilometer. Saat ini penambahan jalan batubara itu masih dalam tahap pembebasan lahan. Mudah-mudahan secepatnya bisa dibangun,” tuturnya.
Darwan lalu membeberkan, dengan adanya jalan khusus batubara itu, selain mengurai kemacetan di jalan umum, juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga sekitar. “Sebab, saat ini Titan Group sudah mempekerjakan sekitar 2.850 karyawan lokal. Atau kami sebut local boy for local job,” jelas dia.
Kemudian, dengan jalan khusus itu, juga Titan Group bisa menggandeng perusahaan batubara lain, untuk mengeluarkan hasil produksinya. “Untuk tahun lalu, kita sudah bisa mengeluarkan 11 juta ton batubara, dari semua hasil produksi perusahaan batubara di Kabupaten Lahat dan Muara Enim. Tentunya selain produksi batubara milik PTBA. Dan tahun ini (2022), kita targetkan keluarkan 14-15 juta ton batubara,” jelasnya.
Selain itu, Titan Group juga sudah rutin menggelontorkan dana CSR kepada warga dan pemerintah, seperti pembuatan sumur bor warga, bantuan motor bak roda tiga, bantuan beras, sampai bantuan sembako di wilayah kerja perusahaan.
Terkait polemik yang pernah menerpa Titan Group dengan salah satu bank pelat merah hingga sempat diproses di Bareskrim Polri? Darwan menegaskan semua itu hal biasa dalam bisnis. Menurut Darwan, dalam bisnis pinjam meminjam, keterlambatan pembayaran itu sudah hal biasa. Tentunya, ada kendala sehingga keterlambatan itu terjadi.
Mengenai sempat dilaporkan ke polisi, sambung Darwan, semuanya sudah selesai. "Pengusutan kasusnya sudah dihentikan (SP3). Tentunya karena tak cukup bukti. Bahkan kita menang praperadilan," sambungnya.
Kemudian, terkait kasus oknum Dewan Lahat di Mapolda Sumsel, juga semuanya tentu sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. "Kabarnya kasus oknum dewan itu sudah P21 (dinyatakan lengkap). Kalau ada perkembangan, tentunya semua karena proses hukum," jelasnya lagi.
Dani menambahkan, dua anak usaha Titan Group, yakni PT BAS dan PT BSP, merupakan pemasok utama batubara kepada PLN. "Jadi kedua anak usaha Titan Group itu pemasok utama batubara sebagai bahan produksi listrik milik PLN," tambahnya. (whr)
Sumber: