Bagaimana Cara Menentukan Feng Shui Yang Baik Berdasarkan Bentuk Tanah

Bagaimana Cara Menentukan Feng Shui Yang Baik  Berdasarkan Bentuk Tanah

Ilustrasi Feng Shui--99.co

BACA JUGA:Vihara Maitribhumi Gelar Sembahyang Ulambana

Caranya yaitu dengan merancang bangunan sesuai dengan prinsip Feng Shui, termasuk mengatur arah tidur bagi masing-masing penghuni.

Dengan demikian, jika saat kalkulasi nilai tanah dan bangunan hasilnya kurang baik, masih ada cara untuk mengubah yang kurang baik tersebut.

Namun alangkah baiknya kalau tanah, arah hadap, dan organisasi bangunan di atasnya diperlakukan secara benar menurut Feng Shui. Dengan demikian, atmosfir keberuntungan akan menyertai penghuni.

Mencari tanah yang bentuknya persegi memang tidak terlalu sulit. Tetapi ada kalanya kita menemui berbagai bentuk lahan yang ditawarkan, seperti lahan berbentuk segi tiga, trapesium, atau jajaran genjang. Nilai tanah pun bervariasi, ada yang baik tetapi ada yang diasumsikan sebaliknya, seperti contoh di bawah ini.

BACA JUGA:Ashoka Raja Mahawirya Gelar Ulambana

Segi Tiga

Lahan berbentuk segi tiga, atau yang menyerupainya, paling dipantang dalam Feng Shui, baik untuk tempat tinggal maupun tempat usaha, sebab diyakini sering mendatangkan bencana, utamanya masalah kebakaran. Selain itu, si penghuni rumah di atas tanah segi tiga akan sering menderita sakit berat, sehingga karir menjadi terganggu.

Penjelasan ini juga berlaku untuk bangunan yang letaknya di lokasi yang berbentuk segi tiga, seperti yang penulis cermati di sebuah kompleks pertokoan di Pekalongan. Di situ ada sebuah pasar swalayan terbakar habis walaupun baru dua tahun beroperasi. Belum lama ini, gedung bioskop yang terletak di sisi belakang juga dilalap api.

Apabila seseorang menempati rumah atau kamar tidur dan ruang kantor di atas lahan segi tiga, dipercaya kesehatannya akan bermasalah, sehingga karir juga akan terpengaruh. Selain itu, emosi penghuni akan mudah meletup dan hubungan suami istri sering mengalami bentrok. Bahkan, perkawinan anak keturunan si penghuni sering tidak berjalan normal, misalnya, si anak menjadi istri gelap orang, dsb.

Tidak Beraturan 

Kita sering menemukan lahan yang bentuknya tidak beraturan, sehingga sulit dikategorikan dalam sebuah bentuk. Tipe ini menimbulkan gaya magnetik yang kacau, keras, dan tanpa aturan. Akibatnya, nilai keselarasan dan keseimbangan akan kacau. Bentuk tanah ini sangat tidak disarankan untuk rumah tinggal, sebab keharmonisan hidup tidak ada; yang ada hanya sifat radikal bagi penghuni.

Pengaruh buruk ini sering berdampak pada penghuni, misalnya, usaha penghuni sering kena tipu. Bentuk ini memang tidak tepat untuk rumah tinggal tetapi sangat baik apabila difungsikan untuk rumah sakit, pasar swalayan, tempat hiburan, atau pelayanan umum lainnya.

Bentuk “L”

Tipe ini nilainya bisa baik atau bisa juga buruk, tergantung dari tonjolan bentuk “L” pada lahan. Kalau sayapnya (bagian yang horisontal) tidak melebihi 50% lebar tanah, maka tanah tersebut termasuk kategori yang sangat menguntungkan. Tetapi, kalau sayap tersebut lebarnya lebih dari 50% lebar tanah, maka nilainya kurang baik.

Sumber: