Ribuan Umat Hadiri Ulambana, Gelar Doa dan Puja Bakti

Ribuan Umat Hadiri Ulambana, Gelar Doa dan Puja Bakti

Ritual Ulambana di Vihara Dharmakirti Palembang--

 

 

RADAR PALEMBANG- Pelaksanaan ulambana dan pelimpahan jasa, yang digelar di Vihara Dharmakirti Palembang sejak pagi hingga sore hari Minggu (21/8) dihadiri ribuan umat Buddha berbagai daerah di Kota Palembang dan Sumsel tersebut. Bahkan pelaksanaan dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat ini, berlangsung secara khidmat dan juga khusyu'. Hal ini terlihat dari umat yang tertib melaksanakannya mulai berdoa dan pembacaan sutera dan varita yang dipimpin langsung oleh Sangha Agung Indonesia (Sagin).

" Setelah hampir tiga tahun kita hanya dapat melaksanakan ulambana serta pelimpahan jasa secara online akibat dampak pandemi Covid 19 beberapa tahun ini, namun sekarang ini dengan ada kelonggaran dan diperbolehkan untuk melaksanakan secara offline ini, jumlah umat yang hadir sangat banyak terlihat sejak pagi umat silih berganti datang dan sekaligus berdoa di Vihara Dharmakirti," ungkap Pembina Vihara Dharmakirti, Drs Darwis Hidayat saat dibincangi koran ini, kemarin. 

Bahkan menurutnya, untuk rangkaian pelaksanaan ulambana sendiri dimulai pukul 06.00 wib dengan Cau Ke atau kebaktian pagi yang dilanjutkan juga dengan Ulambana Patra Sutra dimulai pukul 09.00 wib. Setelahnya dilakukan Sang Kung digelar tepat pukul 10.30 WIB dan ditutup dengan upacara Ya Meng Shan atau pelimpahan jasa yang dimulai pukul 16.00 wib hingga selesai tersebut.

" Dalam pelaksanaan, sekitar 6.000 an umat yang sudah mendaftar dan juga minta keluarganya untuk didoakan ini oleh para Bhiksu dari Sagin dan/atau pengurus Vihara Dharmakirti tersebut. Yang mana, diharapkan dengan semua ini, arwah leluhur, saudara dan kerabat termasuk juga arwah yang tidak punya keluarga mendapatkan keberkahannya dan nantinya bisa kembali dilahirkan di alam bahagia atau alam manusia," ulasnya. 

Dimana, dalam sejarahnya, pertama kali ritual Ulambana tersebut digelar oleh salahsatu murid dari sang Budha Gautama. Hal ini berawal saat murid tersebut bermimpi dan melihat arwah ibunya berada di alam rendah tersebut dan bermaksud menolongnya dengan berdoa, namun hal tersebut juga tidak dapat berbuah hasil banyak. Bahkan kondisi ibunya tetap berada di wilayah alam rendah. 

Setelah kejadian itulah, murid tadi menemui sang guru, Budha Gautama dan mendapatkan pengajaran untuk laksankaan puja bakti serta upacara pelimpahan jasa dengan melibatkan bhiksu dari Sangha yang pahalanya itu diberikan ke ibunya. " Dengan cara itu, ibu dari murid Buddha tersebut dapat terangkat dan berada di alam bahagia. Dari kejadian ini, kita belajar supaya selalu mendoakan dan melaksanakan ulambana dan pelimpahan jasa yang harapannya leluhur, kerabat dan juga saudara kita yang sudah meninggal ini nantinya bisa terlahir kembali di alam bahagia," tandasnya. (sep) 

Sumber: