Banjir Kepung Pangkalan Balai, Akibat Proyek Tol Timbun Anak Sungai

Banjir Kepung Pangkalan Balai, Akibat Proyek Tol Timbun Anak Sungai

Rumah warga Pangkalan Balai terendam banjir yang dipicu proyek tol timbun anak sungai. (foto:sumeks)--

RADAR PALEMBANG-  Banjir kepung Pangkalan Balai dan sekitanya akibat hujan deras, Kamis 3 Agustus malam hingga Jumat 4 Agustus 2022.  Proyek jalan tol yang timbun anak sungai merupakan salah satu pemicu terjadinya banjir di beberapa kawasan itu.

Ria warga Boom Burlian menuturnya, penyebab banjir besar yang melanda ibukota Pangkalan Balai dan sekitar akibat pengerjaan Jalan Tol Palembang-Betung tepatnya dekat lokasi boom burlian.  Proyek tol itu timbun anak sungai sehingga air meluap.

"Proyek itu membuat aliran sungai menjadi menyempit, akibat ditimbun galian tol sehingga aliran tidak lancer dan melupas dan merendam rumah warga di sini.  Banjir kepung Pangkalan Balai Ini  merupakan yang terparah dibandingkan sebelum-sebelumnya,’’  ucapnya.

Ria beranggapan, pola kerja proyekJalan Tol itu sangat meresahkan masyarakat, mulai dari penimbunan yang sebabkan banjir, ekosistem ikan jadi rusak dan lain sebagainya.

Efriadi ketua Aliansi Masyarakat Untuk Institusi (Amunisi) Banyuasin berharap kepada pemerintah kabupaten Banyuasin bertindak tegas kepada PT Waskita   karena diduga sebagai penyebab banjir di Ibukota Banyuasin , Kecamatan Banyuasin III.

"Harus tegas," ujarnya. Karena ini sangat merugikan terutama masyarakat yang terdampak banjir ini. "Baru sekali ini sangat parah, "katanya.

Sementara itu, Alfian Kepala BPBD Banyuasin mengatakan kalau banjir sudah mulai surut. "Hanya rumah yang terkena banjir belum terdata semuanya, "tukasnya.

Santo Sekretaris Camat Banyuasin III mengatakan sementara ini baru beberapa kelurahan yang sudah melaporkan data warga yang terkena banjir.

Saat ini data yang masuk yaitu kelurahan pangkalan balai ada 61 rumah, kelurahan sterio 30 rumah, kelurahan kedondong raye 60 rumah. "Itu data sementara, " ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banyuasin H Ardi Arpani ST MM mengatakan salah satu penyebab banjir besar yang melanda ibu kota Pangkalan Balai karena ada penyempitan di hulu sungai yang ditimbun.

"Ada beberapa proyek tol timbun anak sungai, sehingga air sulit keluar. Sehingga menggenang dan menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Pangkalan Balai," katanya.

Permasalahan ini juga sudah dikomunikasikan ke pihak perusahaan yang mengerjakan proyek jalan tol. "Pada intinya mereka siap untuk  membantu membuka aliran sungai yang tersumbat, "tegasnya.

Sementara itu, Deni, warga Pangkalan Balai, mencertiakan banjir mulai merendam rumah warga muai pukul 12.00, malam. Pada pukul 03.00 dini hari, air semakin meninggi hingga setingi badan orang dewasa. ‘’Saya pun langsung menyelamat barang-barang, tapi tidak sempat semuanya,’’ujar Deni.

Mengetahui hal itu, ia langsung mengevakuasi beberapa barang berharga yang masih dapat diselamatkan. "Air pada malam itu cepat tingginya, " tukasnya.

Peristiwa ini kata Deni sangat jarang sekali terjadi, diduga penyebabnya yaitu adanya pengerjaan pembangunan jalan tol Palembang Betung tepatnya di Boom Berlian.

"Air sungai tidak dapat tertampung lagi, karena sungai di sana ditimbun. Akibatnya air aliran sungai mengalir ke dataran rendah, " tukasnya. Lebih lanjut ia menerangkan kediaman kakaknya juga terendam banjir hingga motor, kulkas, TV, mesin cuci dan mobil. Rumah Heryanto warga jalan Rioselli Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Banyuasin mengatakan banjir menggenangi rumahnya setinggi lutut orang dewasa.

"Barang-barang yang bisa saya selamatkan diletakkan ditempat yang lebih tinggi. Sementara yang lain seperti kursi dan lainnya basah dan rusak," ujarnya. Lusi warga Dusun Baru Kelurahan Pangkalan Balai mengatakan akibat banjir besar ini ia mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Setelah barang dagangan seperti beras, minyak goreng, telur, roti, diterjen, gandum, minuman kemasan dan lainnya terendam air.

"Kemudian barang elektronik seperti kulkas eskrim juga mengalami kerusakan, " jelasnya.(qda/sumeks/dnn)

Sumber: sumeks.disway.id