Petani Sawiit di Sumsel Dilatih Manajemen Keuangan

Petani Sawiit di Sumsel Dilatih Manajemen Keuangan

Pelatihan petani sawit di Sumsel. Foto ist--

RADAR PALEMBANG - Ratusan petani sawit di Sumatera Selatan yang tergabung dalam lembaga koperasi mendapatkan pelatihan penguatan kelembagaan dan manajemen administrasi dan keuangan yang dilakukan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDPKS) bersama IPB Training, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan serta Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin. 

Salah satu peserta yang merupakan pengurus KPKS Tri Bakti Sentosa di Musi Banyuasin, Nuri Pranowo mengakui mendapatkan banyak ilmu baru untuk menghadapi tantangan yang lebih banyak lagi ke depannya. "Melalui pelatihan seperti ini tentunya kami langsung dapat ilmu dari nara sumber yang kompeten, tentunya sangat berguna bagi kami sebagai peserta untuk mengurus kelembagaan agar mampu bersaing dan lebih kompeten baik di bidang kelembagaan maupun di bidang administrasi keuangan," ujarnya. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Supriyanto, Pengurus KUD Mekar Sari Muba dirinya mengakui selama ini pengelolaan lembaga dan keuangan diperoleh secara otodidak. "Penguatan kelembagaan ini dilakukan meningkatkan kapasitas peserta untuk lembaga KUD dan Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit. Kami yang bisa mendapatkan ilmu lebih karena diisi oleh pemateri yang kompeten mudahan menambah kemajuan kelembagaan koperasi karena tantangan ke depannya lebih banyak lagi," ujarnya. 

Sementara itu kegiatan ini kolaborasi dari tim IPB dan Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, dan Kementerian Pertanian. Daftar trainer BBPP Batangkaluku adalah Jamaluddin Al Afgani, Risna Ardhayanti,  Hari Ismanto,  Sumarni. Dan tim pengajar dari IPB Hariyadi, Sri Hermawan.

Sedangkan para peserta merupakan petani kelapa sawit di Sumsel berasal dari enam koperasi, yaitu KPKS Tri Bakti Sentosa, KPKS Mulyo Mandiri, KPKS Suka Rezeki, KUD Mekar Sari, KUD Mukti Jaya, KUD Mitra Tani, KPKS Suka Makmur, dan KUD Barokah Jaya. Adapun peserta yang tergabung dalam pelatihan tersebut adalah 106 peserta, merupakan petani kelapa sawit di Sumsel.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Agus Darwa  dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa Bapak Ibu petani sawit harus bersyukur karena mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan manajemen administrasi dan keuangan ini, karena tidak semua petani dapat ikut kegiatan ini.

"Kalau masalah budidaya saya yakin Bapak Ibu sudah paham betul, namun berbeda dengan Administrasi dan Keuangan masih banyak yang belum paham. Oleh karenanya, saya menghimbau agar Bapak Ibu dapat dengan serius mengikuti pelatihan ini," katanya, pada saat pembukaan pelatihan manajemen administrasi dan keuangan bagi petani kelapa sawit di Sumsel.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2022 bertempat di Hotel Sintesa Peninsula Palembang. Setelah pembukaan resmi, para peserta mengikuti materi yang disampaikan oleh para narasumber dalam kelas-kelas kecil agar lebih efektif. Program pengembangan sumberdaya ini didukung penuh oleh tim pengajar dari IPB University.

Terdapat tujuh modul yang diberikan kepada petani kelapa sawit dalam pelatihan ini yaitu mengenai Pembukuan, Administrasi Keuangan, Administrasi Produksi, Mekanisme Penetapan Harga TBS, Penyusunan Proposal Usaha, Pengelolaan Kredit, Pengelolaan Simpan Pinjam, serta ditutup dengan Overview dan Integrasi. Secara keseluruhan modul tersebut disampaikan dalam bentuk teori, studi kasus, hingga diskusi tanya jawab dengan peserta dan pengajar.

Sementara itu, ketua koperasi sekaligus PJ peserta Bapak Sumingsro mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani kelapa sawit, utamanya sebagai anggota koperasi, agar dapat memahami administrasi keuangan."Ini sebagai sarana refreshing bagi petani agar tidak hanya berdiam diri atau berkutat dengan rutinitas di kampung dan kebun," katanya.

Pelatihan manajemen dan administrasi keuangan ini ditujukan sebagai salah satu sarana mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang bergerak dalam bidang kelapa sawit. Sehingga diharapkan agar petani dapat mengetahui dan mengimplementasikan pengelolaan administrasi dan keuangan dengan baik dan bijak ditengah-tengah fluktuatifnya harga Tanda Buah Segar.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat terus dilakukan di masa mendatang dengan inovasi-inovasi baru sehingga dapat hadir SDM kelapa sawit yang handal dan terampil.(spt)

 

Dikirim dari

Sumber: