30 Persen Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka di Palembang, Simak Karakteristiknya

30 Persen Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka di Palembang, Simak Karakteristiknya

RADAR PALEMBANG – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto menjelaskan, 30 persen sekolah SD SMP dan SMP telah menerapkan Kurikulum Merdeka  pada tahun ajaran baru, 2022/2023.

Menurut Zulinto, sekolah terapkan kurikulum Merdeka di Palembang  guna menjawab dan memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dengan baik.  Tujuan akhirnya adalah meningkatkan mutu out put pendidikan.

Ada 195 sekolah SD dan SMP yang sudah memakai Kurikulum Merdeka dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). 

"Dengan menerapkan Kurikulum Merdeka para siswa-siswi dan guru bisa  meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Palembang," ujar Ahmad Zulinto.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: 2 Wanita di Dusun Meritai Banyuasin Ditemukan Tewas Terbunuh

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa menambahkan sangat mendukung sekali dengan penerapan Kurikulum Merdeka.

"Silahkan beradaptasi untuk para guru dan siswa-siswi, saya berharap semoga menjadi yang lebih baik ke depannya," tuturnya.

Bagaiman konsep dari Kurikulum Merdeka?  Mengutip dari laman kurikulum-demo.simpkb.id,  pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk pengembangan Kurikulum Merdeka untuk pembelajaran 2020-2024 . 

Kurikulum Merdeka ini akan dipakai untuk jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan.

BACA JUGA:Komunitas Drama Teriax SMA PGRI 2 Palembang Gelar Pentas

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Kurikulum ini  dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Mengutip dari laman kemendibudristek, Kurikulum  Merdeka memiliki karakteristik sebegai berikut:

- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Sementara itu, Kurikulum Merdeka memiliki unggulan:

1. Lebih Sederhana dan Mendalam

Fokus pada materi yang essensial.

Sehingga belajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru.

2. Lebih Merdeka

Guru nantinya dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah juga memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik.

3. Lebih Relevan dan Interaktif

Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual. (rdr)

Sumber: