Pemerintah Suntik BTN Rp 1,98 T

Pemerintah Suntik BTN Rp 1,98 T

RADAR PALEMBANG - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bakal melakukan right issue pada semester II tahun ini. Dana segar tersebut akan digunakan untuk memperkuat permodalan. Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah memberikan restu aksi korporasi itu dalam rapat kerja bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Selasa (7/6).

 

Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo menyatakan, BTN membutuhkan tambahan permodalan. Sebab, rasio kecukupan modal minimum alias capital adequacy ratio (CAR) bank pelat merah itu tergolong kecil sehingga sulit mendukung pertumbuhan bisnis bank.

 

Pemerintah akan menyuntikkan modal senilai Rp 1,98 triliun melalui right issue. Sisanya adalah dana dari investor pasar modal. Dengan skema tersebut, kepemilikan pemerintah di BTN terjaga di 60 persen dan tidak terdilusi.

 

“Tambahan modal ini akan dilakukan melalui right issue di kuartal III atau kuartal IV. Dengan injeksi modal tersebut, Kementerian BUMN ingin mendorong CAR BTN agar bisa mencapai 19 persen,” papar Kartiko.

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima menyatakan telah menerima penjelasan dan akan mendalami inisiatif corporate action tersebut. BTN akan menjual jenis saham dalam portepel dengan metode privatisasi right issue. Hal itu sesuai dengan persetujuan PMN senilai Rp 2,98 triliun dari cadangan investasi.

 

 

Dia berharap aksi korporasi tersebut dapat memudahkan akses masyarakat terhadap perumahan. Dengan demikian, backlog perumahan semakin berkurang.

 

"Maka, saya sangat setuju dengan PMN BTN. Bahkan, kalau BTN minta berapa pun, kalau perlu didukung,” ujarnya.

Sumber: