Omzet Usaha Batu Alam tak Menentu

Omzet Usaha Batu Alam tak Menentu

RADAR PALEMBANG - Pemilik usaha batu alam, Atik (34), asal Ciamis Jawa Barat mengatakan, saat  ini tidak bisa memprediksi omzet. Hal ini disebabkan, kondisi perekonomian yang masih belum stabil.

Usaha batu alam yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, sudah dirintisnya bersama suami sejak 2015 lalu, dengan modal awal Rp 15 juta.

BACA JUGA:Ridho dan Persipra Allstar Prabumulih VS PSIR Lubuklinggau.

Adapun jenis batu alam yang dijualnya yakni jenis andesit, mozaik, palem, dan candi. Semua batu tersebut dipesan dari Kota Cerobon, Tulung Agung, dan Bengkulu. “Pesan batu kadang beli kontan dan kadang sistem cicilan dibayar per satu minggu, dan kami juga ada cabang usaha batu alam di Muara Enim,” sebutnya. 

Harga jenis batu yang dijual bervariasi, meteran Rp 150 tibu - Rp 250 ribu, sedangkan batu koral dijual karungan Rp 170-  Rp 220 ribu.  “Yang sering laku di pasaran yakni batu andesit dan mozaik untuk dibangun di dinding dan tiang rumah. Batu koral biasanya juga laku, untuk dibangun ditanam dan di garasi perumahan. Ada jenis batu yang sudah dirakit yakni batu mozaik dengan harga di atas Rp 200 ribu,” bebernya.

Batu koral laris dibeli pada waktu sebelum lebaran untuk makam atau kuburan, pernah terjual per harinya 50 - 100 karung dengan harga Rp 150 ribu per karungnya. 

“Sedangkan jenis mozaik, palem, andesit biasanya laku jika ada proyek pembangunan Kota Prabumulih. Ramai pembeli oleh pemborong,” sebutnya. 

Selain usaha batu alam ini, suaminya juga siap melayani pemasangan batu di tiap perumahan sebab ada tim pekerja lapangan sebanyak 40 orang. (and)

 

Sumber: