Permintaan Global Tinggi, Kopi Jadi Primadona Agribisis

Permintaan Global Tinggi, Kopi Jadi Primadona Agribisis

 RADAR PALEMBANG –  Pemerintah dorong kopi berpotensi primadona agribisnis guna mendukung perekonomian nasional.  Kopi merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki keunggulan kompetitif.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, peluang kopi jadi primadona agribisnis sangat besar. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan mencapai sebesar 250%.

Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Pada  2021, produksi kopi Indonesia telah mencapai 795 ribu ton dan 94,5 %. Pasokan utamanya dari dari pengusaha kopi perkebunan rakyat.

BACA JUGA: Hingga Mei 2022 Realisasi Pendapatan Negara Capai Rp 1.70,4 Triliun

Sementara itu, konsumsi domestik untuk komoditas kopi di 2021 cukup besar. Angkanya mencapai 370 ribu ton atau tumbuh 4,5% (yoy). Dari sisi ekspor tahun 2021 tercatat mencapai US$842,5 juta atau tumbuh 4,1% (yoy).

“Dengan besarnya potensi yang ada, kopi jadi primadona dan menjanjikan peningkatakan ekonomi rakyat dan perekonomian nasional. Pemerintah perlu mendorong jadikan kopi jadi agribisnis unggulan ,” ungkapnya membuka secara virtual “Opening Ceremony Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022”, Jumat (24/06).

Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, yang terselenggara secara offline pada 24-26 Juni 2022 di Plaza Lapangan Banteng Jakarta Pusat maupun online melalui situs indonesiapremiumcoffeeexpo.com.

Ajang itu juga menjadi medium komunikasi antara Pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat. Selain itu juga  untuk menyebarluaskan peluang kerja sama untuk merubah  posisi bisnis kopi.

BACA JUGA:Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Cukup Kuat Hadapi Tekanan Risiko Global

Pemerintah menyambut baik kolaborasi dengan pelaku industri kopi jadi primadona agribisnis untuk mendorong pertumbuhan industri kopi serta mempromosikan kopi Indonesia di pasar global.  “Semoga apa yang kita upayakan ini memberi makna yang lebih luas dalam pengembangan kopi nasional. Harapannya  akan bermanfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” ucap Menko Airlangga.

Sementara itu,  Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menambahkan, rangkaian acara ini ke depannya dapat membantu para pengusaha kopi memperluas pasarnya ke dunia internasional. Jadikan KTT G-20 di Bali dan Konferensi Perubahan Iklim COP-27 di Mesir 2022 sebagai lokasi event berikutnya.

Ini memberikan manfaat besar sebagai rantai nilai dan strategi pemasaran guna memperkuat nilai dagang sekaligus meningkatkan ekspor kopi nasional ke mancanegara.

“Dengan diikuti para pelaku agribisnis dan industri kopi nasional dari hulu hingga hilir, event ini juga ingin membangun kesamaan pola pikir dan cara pandang guna mengakselerasi pemberdayaan komoditas kopi. Tujuannya supaya berdampak terhadap akses pemasaran dan membangun lapangan kerja baru, sehingga membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional,” tutup Deputi Musdhalifah.

Turut hadir dalam acara ini yaitu perwakilan dari Kedutaan Besar negara-negara sahabat, perwakilan K/L pusat dan daerah, Ketua Umum DEKOPI, Ketua Umum GAEKI, Ketua Umum SCAI, Ketua Dewan Eksekutif Yayasan Dagang Hijau Indonesia (YIDH), dan Direktur Utama Cendekia Synergy. (yui)

 

Sumber: