Harga Minyak Dunia Melambung, Ekonom: APBN Bisa Tertekan Beban Subsidi

Harga Minyak Dunia Melambung, Ekonom: APBN Bisa Tertekan Beban Subsidi

RADAR PALEMBANG Harga minyak dunia melambung memunculkan kekhawatiran akan memengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN Ekonom dari Universitas Gajah Mada Radhi meminta pemerintah menyiapkan langkah antisipatif dan proyeksi harga BBM di dalam negeri BACA JUGA Direksi Pertamina Puji Kilang Plaju nbsp BACA JUGA Momentum Naiknya Harga Minyak dan Lakukan Efisiensi Hulu Migas Setor Rp 136 8 Triliun Penerimaan Negara Menurut Fahmi harga minyak dunia melambung merugikan Indonesia Pasalnya Negara ini sudah menjadi net importer Kondisi itu tentu akan memberatkan APBN karena harus mengeluarkan subsidi BBM yang nilainya tidak sedikit Fahmi sempat menyebut serangan militer Rusia kepada Ukraina mengerek harga minyak dunia menjadi 105 dolar AS per barel Kondisi itu jelas akan berdampak terhadap kinerja keuangan Negara Apalagi saat ini pemerintah menahan menaikkan harga BBM maka beban subsidi akan menjadi lebih besar Pemerintah harus memutuskan kebijakan terhadap harga BBM untuk mengurangi beban APBN kata Fahmy mengutip dari LKBN Antara Menyikapi harga minyak dunia melambung itu lanjut Fahmi pemerintah mesti segera mengambik tiga keputusan Pertama harga Pertamax sesuai harga pasar Kedua menghapus premium subsidinya tinggi dan yang ketiga menaikkan harga Pertalite dengan mengalihkan subsidi Premium Kenaikan harga Pertalite akan punya dampak domino karena jumlah konsumen BBM jenis ini terbesar dengan proporsi mencapai 63 persen Dampak lanjutannya adalah menaikkan inflasi dan menurunkan daya beli rakyat Selain itu pemerintah perlu membuat penyesuaian ICP secara proporsional yang disesuaikan dengan perkembangan harga minyak dunia pungkas Fahmy Dalam pemberitaan sebelumnya Pertamina menyatakan akan konsisten mempertahankan kinerja operasional hulu sampai hilir Langkah itu untuk meningkatkan ketahanan energi dan menjaga stabilitas suplai untuk kebutuhan konsumsi nasional di tengah peningkatan harga minyak mentah dunia Perseroan memiliki sumber pasokan minyak mentah produk BBM dan elpiji bervariasi dari dalam negeri maupun dari banyak negara lainnya sehingga memiliki fleksibilitas suplai Adapun Kementerian ESDM berkomitmen akan terus memonitor pergerakan harga minyak dunia akibat dampak dari ketegangan geopolitik Rusia dengan Ukraina mengingat sebagian minyak mentah dan bahan bakar minyak Indonesia masih impor Selama enam bulan terakhir harga minyak Indonesia atau ICP menunjukkan tren kenaikan dimulai pada Agustus 2021 sebesar 67 8 dolar AS per barel dan terus meningkat setiap bulannya hingga Januari 2022 yang menyentuh harga 85 9 dolar AS per barel ant nbsp nbsp nbsp nbsp

Sumber: