Gaet Minat Pembeli, Mobil China Ramai-ramai Turunkan Harga
Guna dapat menggaet minat pembeli di Indonesia produsen mobil China ramai-ramai turunkan harga--
Jadi, memang harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi kita sekarang," kata dia. "Selama kualitasnya tetap memenuhi standar yang ada, karena kita sebagai regulator menciptakan standar-standarnya, itu concern kami," lanjut Mahardi.
Ia juga berharap tren penyesuaian harga ini diikuti dengan peningkatan kandungan lokal melalui investasi fasilitas produksi di dalam negeri.
Langkah tersebut dinilai dapat mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional sekaligus memberi pilihan kendaraan yang lebih terjangkau bagi konsumen.
BACA JUGA:Apa Itu Mobil Bekas 0 Kilometer? Jadi Fenomena Baru di China
Sebagai catatan, kondisi perang harga di pasar otomotif China kini semakin memanas dan patut menjadi perhatian. Persaingan ketat di sana membuat produsen besar seperti BYD terpaksa memangkas harga hingga di bawah biaya produksi.
Model termurah BYD, Seagull, kini dijual sekitar Rp 125 juta dari sebelumnya hampir Rp 140 juta.
Diskon besar-besaran ini memicu kekhawatiran akan ketidakseimbangan pasar dan menekan harga saham sejumlah merek otomotif di bursa.
Managing Director Sino Auto Insights, Tu Le, menyebut langkah BYD menjadi sinyal bahwa persaingan di pasar China sudah mencapai titik kritis.
BACA JUGA:5 Penyebab Lampu Indikator Mobil Menyala Terus, Berikut Beberapa Dampak yang Bisa Terjadi!
BACA JUGA:Wajib Tau! Cara Aman Parkir Mobil Listrik di Garasi Dalam Waktu Lama
Chairman Great Wall Motors, Wei Jianjun, bahkan menilai persaingan harga yang ekstrem membuat kondisi industri otomotif di China tidak lagi sehat.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah berharap penyesuaian harga di Indonesia tetap terkendali dan tidak memicu perang harga yang bisa merusak ekosistem industri di dalam negeri.
"Saya sebenarnya kurang paham apa yang terjadi di China. Tetapi kalau kita melihat kondisi di Indonesia, penyesuaian harga ini masuk akal.
Yang penting tadi, secara kualitas tetap memenuhi standar yang sudah ada," kata Mahardi.
Sumber:


