BANNER BSB
BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Selain Putri Iklan, Ini Lagu Charly ST12 yang Kembali Viral Usai Dibawakan di Indonesian Idol

Selain Putri Iklan, Ini Lagu Charly ST12 yang Kembali Viral Usai Dibawakan di Indonesian Idol

Fajar Noor di ajang Indonesian Idol 2025 saat membawakan lagu putri iklan milik Charly ST12--

RADARPALEMBANG.ID - Ternayta selain Putri Iklan ada lagu lain milik Charly Vanhaunten (ST12) yang kembali viral usai dibawakan di panggung Indonesia Idol. 

Kesuksesan Fajar Noor di ajang Indonesian Idol 2025 (musim ke-13) tentu melambungkan namanya sebagai talenta baru di industri musik Indonesia.

Akan tetapi selain itu juga kembali mengingatkan publik akan karya dari Charly Vanhaunten, yakni lagu berjudul Putri Iklan yang kini viral di media sosial usai dibawakan di Indonesia Idol.

Namun siapa ternyata bukan hanya lagu milik Charly ST12 berjudul Putri Iklan saja yang kembali viral usai dibawakan di Indonesian Idol.

BACA JUGA:Fajar Noor Sempat Jadi Atlet Sepakbola Sebelum Raih Runner up Indonesia Idol 2025

BACA JUGA:'Putri Iklan' Hantarkan Fajar Noor jadi Runner up Indonsian Idol, Ajak Warganet Bernostalgia

Sebelumnya pada tahun 2008, lagu milik Charly ST12 bertajuk 'Rasa yang Tertinggal' juga kembali viral usai dibawakan oleh finalis Indonesia Idol kala itu Aris Runtuwene atau Aris Idol.

Kala itu Aris yang berlatar belakang sebagai pengamen jalanan menghadirkan performa yang otentik dan penuh penghayatan.

Dengan hanya memetik gitar dan suara yang menggugah, Aris mampu menyampaikan emosi yang kuat kepada para juri dan penonton.

Penampilannya yang sederhana namun menyentuh hati menjadikannya simbol bahwa musikalitas tidak selalu membutuhkan kemasan glamor.

BACA JUGA:Trending YouTube dan Tiktok, Lagu Ciinan Bana By Fauzana Idaman Sobat Ngarit, Berikut Liriknya!

BACA JUGA:Suport Sobat Ngarit Bawa Lagu Baru Fauzana Tungkek Mambaok Rabah 2 Trending 1 Global, Kalahkan Artis Korea

Ia menjadi bukti nyata bahwa suara yang jujur berasal dari pengalaman hidup yang nyata bisa lebih menyentuh daripada pertunjukan yang serba terkonsep.

Namun konteks keduanya berbeda. Aris muncul dalam era dominasi televisi nasional. Daya jangkau dan pembentukan citra publik sangat tergantung pada bagaimana media menyusun narasi di sekitar figur tersebut. 

Sumber: