BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya yang Penuh Etnik

Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya yang Penuh Etnik

Sepasang pengantin yang mengelar prosesi pernikahan adat Lampung, poto bersama keluarga besar, lokasi di daerah Bandar Jaya Lampung Tengah. -susi yenuari/ radarpalembang.com-

Sementara bila menyesuaikan pernikahan adat Lampung, maka akad nikah harus dilaksanakan di rumah mempelai pria.

Namun, kini dengan perkembangan zaman dan memerhatikan berbagai aspek, akad bisa dilakukan di rumah mempelai perempuan sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga.

Kedatangan rombongan mempelai pria yang datang juga memiliki tatanan ajeg. Biasanya akan diatur sebagai berikut:

-  Barisan paling depan adalah perwatin adat dan juru bicara yang disebut dengan pembarep. Barisan inilah yang akan diterima oleh rombongan mempelai perempuan.
- Rombongan calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan disekat atau dihalangi dengan Appeng (rintangan kain sabage/cindai yang harus dilalui).
- Setelah tercapai kesepakatan, maka juru bicara pihak calon pengantin laki-laki menebas atau memotong Appeng dengan alat terapang.
- Setelah rintangan ditebas, rombongan mempelai laki-laki barulah boleh dipersilahkan masuk dengan membawa seserahan berupa kue kering, sirih pinang atau urai cambai, lapis legit atau juadah balak, serta uang adat.

BACA JUGA:Jangan Gengsi! Berikut Tips Wirausaha untuk Pemula yang Ingin Cari Penghasilan Tambahan

Pakaian Adat Pernikahan Lampung Pepadun dan Sai Batin

Seperti yang kita ketahui, masyarakat etnik Lampung terbagi menjadi dua adat, yaitu adat Lampung Pepadun dan Sai Batin.

Perbedaan ini biasanya ditandai dengan masyarakat Lampung Pepadun tinggal di daerah daratan sedangkan masyarakat Sai Batin tinggal di daerah pesisir.

Karena perbedaan wilayah tersebut, maka berbeda pula adat istiadat yang diterapkan. Salah satu perbedaannya bisa kita temui di pakaian adat pernikahan.

Secara sederhana, perbedaan pakaian adat Pepadun dan Sai Batin terletak pada mahkota yang dikenakan atau disebut dengan siger, warna pakaian serta bahan dasar pakaian.

BACA JUGA:Manfaatkan Momen Libur Sekolah, Novotel Gelar Lomba Mewarnai

Ini dia perbedaan keduanya secara rinci, semoga bisa menambah informasi.

1. Pakaian Adat Pepadun

Untuk pakaian pengantin adat Lampung Pepadun, biasanya identik dengan warna putih.

Sedangkan hiasan kepala mempelai perempuan, wajib menggunakan siger dengan lekuk sembilan.

Lekukan tersebut menandakan ada sembilan marga yang bersatu sehingga disebut lekuk siwa atau siwo.

Untuk mempelai pengantin laki-laki, wajib untuk memakai kopiah emas.

BACA JUGA:Jangan Gengsi! Berikut Tips Wirausaha untuk Pemula yang Ingin Cari Penghasilan Tambahan

Saat pemilihan pakaian pernikahan adat Lampung Pepadun, mempelai pengantin perempuan akan mengenakan kebaya berwarna putih dengan bawahannya berupa sarung tapis yang terdapat rumbai-rumbai koin atau disebut rumbai ringgit di bagian bawahnya.

Untuk mempelai laki-laki, akan mengenakan kemeja putih, celana panjang berwarna putih, dan sarung tumpal dengan kain selempang jungsarat. Kedua kain ini sama jenisnya dengan kain songket. Untuk alas kaki kedua mempelai mengenakan sandal selop tutup.

Kedua mempelai mengenakan aksesori di tangan berupa gelang burung, gelang kano, gelang duri dan gelang bibit. Sedangkan aksesori kalung yaitu kalung inuh, buluh, papan jajar dan buah jukum.

Pengantin juga mengenakan ikat pinggang serratei. Mempelai pria juga membawa keris punduk, kemudian keduanya membawa buah manggis.

BACA JUGA:WADUH! Telat Bayar Shopee Paylater? Ketahui Berikut Rincian Dendanya

2. Pakaian Adat Sai Batin

Pakaian Adat Sai Batin identik dengan warna merah dan juga emas. Sedangkan hiasan mempelai wanita adalah siger tujuh lekukan.

Sumber: