BANNER BSB
BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Gelombang PHK dan Naiknya Biaya Hidup Penyebab Tabungan Stagnan, OECD Proyeksi Ekonomi Turun

Gelombang PHK dan Naiknya Biaya Hidup Penyebab Tabungan Stagnan, OECD Proyeksi Ekonomi Turun

Teller bank pegang dan hitung uang nasabah yang akan disetor.-Salamun Sajati / radarpalembang.id.disway-

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Perkembangan dari pasar saham domestik menunjukkan IHSG pada Selasa (3/6) ditutup melemah 0,26% (dtd) ke posisi 7.044,82 dari penutupan sebelumnya pada level 7.065,07. 

"Nilai transaksi pada hari kemarin sebesar Rp14,48 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp13,02 triliun," tulis Bursa Efek Indonesia atau BEI dalam laporannya yang diterima radarpalembang.id, Rabu 4 Juni 2025.

Sementara itu, tulis BEI, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp736 miliar. 

"Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp48,73 triliun sejak awal tahun," tulis BEI.

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Neraca Perdagangan Surplus 60 Bulan Berturut-turut dan Investasi China di IKN

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Diskon Tiket Angkutan hingga Juli dan Anggaran Kesehatan 2026 Rp 228 Triliun

Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terdepresiasi ke level Rp16.290/USD dari sebelumnya Rp16.248/USD.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia atau BEI merilis beberapa perkembangan dari dalam negeri lainnya.

Pertama, Simpanan nasabah perorangan di perbankan stagnan pada April 2025 dengan nilai DPK tercatat Rp4.084,5 triliun atau tumbuh 0,0% (yoy).

Stagnasi ini dipengaruhi oleh gelombang PHK dan naiknya biaya hidup.

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Daftar 6 Paket Stimulus Ekonomi Jaga Daya Beli hingga Insentif PPN Tiket Pesawat

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Rata-rata Transaksi Harian Pekan Lalu Turun Jadi Rp 14 Triliun

Kedua, OECD menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% dari sebelumnya 4,9%. 

Pada bulan Maret 2025 lalu, OECD sudah menggunting proyeksi ekonomi Indonesia dari 5,2% menjadi 4,9%.

Sumber:

Berita Terkait