Sejarah Panjang PT Sritex dari Awal Berdiri Hingga Berakhir Pailit di Tangan Iwan Lukminto
Sejarah Panjang PT Sritex dari Awal Berdiri Hingga Berakhir Pailit di Tangan Iwan Lukminto--sritex.co.id
Pada 1992, PT Sri Rejeki Isman i memperluas pabriknya, sehingga dapat menampung empat lini produksi sekaligus, yakni pemintalan, penenunan, penyelesaian, dan garmen.
Pada 2013, PT Sri Rejeki Isman atau PT Sritex perusahaan ini resmi menjadi perusahaan terbuka dan menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Pada 2018, Pt Sritex mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries untuk meningkatkan kapasitas pemintalannya.
BACA JUGA:Bansos PKH 2025 Mulai Cair dengan Cara Mudah, Cek Jadwal Pencairan di Sini!
PT Sriteks pun punya peran penting dalam membantu perekonomian wilayah tempat perusahaannya berada. PT Sritex menjadi salah satu penyedia lapangan pekerjaan bagi warga Sukoharjo dan sekitarnya.
Pada 2001 PT Sritex selamat dari Krisis Moneter di tahun 1998 dan turut membantu warga sekitar untuk melewati masa krisis.

PT Sritex Turut Produksi Masker Saat Pandemi COVID19--
Selain itu, Perusahaan ini berhasil melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada tahun 1992.
Pada awal pandemi 2020, PT Sritex juga berhasil mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu. Ini merupakan upaya membantu pemerintah menekan persebaran virus Covid-19.
Seakan tidak terpengaruh dengan adanya pandemi, pada tahun yang sama Sritex untuk pertama kalinya mengekspor produknya ke Filipina.
Produk yang Dihasilkan PT Sritex
PT Sritex tidak hanya memproduksi bahan tekstil berupa kain dan benang saja, melainkan juga pakaian jadi. Berikut produk yang dihasilkan PT Sritex:
Kain Mentah
Sumber:



