BANNER BSB
Banner Honda PCX 160 2025

Duet Seto-Firman di antara Kerja Yahud Luhut

Duet Seto-Firman di antara Kerja Yahud Luhut

Anak Muda Hilirisasi Industri dan Legacy Indonesia Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan LBP ternyata banyak melibatkan anak muda dalam membangun konsep transpormasi ekonomi khususnya terkait hilirisasi industri di tanah air Oleh Swandra SENIN 10 1 pukul 11 00 WIB Luhut Binsar Pandjaitan menjadi narasumber zoom meeting yang digelar Wahana Semesta Merdeka WSM Grup Hostnya Dahlan Iskan yang merupakan Komisaris Utama WSM Group yang menaungi lebih dari 200 media di Indonesia Dahlan Iskan membuka pertemuan dengan sangat santai jauh dari kesan formal Membuat suasana sangat cair Sehingga kami peserta pun yang awalnya tegang jadi ikut terbawa suasana Tidak banyak kata pengatar Dahlan hanya menyampaikan bahwa pertemuan virtual dengan LBP sebagai softlaunching Disway National Network Ratusan pimpinan media yang menjadi peserta diharapkan dapat menyerap semangat kerja dari LBP Tiba giliran LBP berbicara Suaranya masih terdengar lantang posisi duduknya juga terlihat tegap Kesan jendralnya masih terlihat jelas meski dari layar komputer sekali pun Saya sangat respons dengan Pak Dahlan Iskan Nanti paparan saya dibantu deputi Seto dan Firman ujarnya singkat Omongan itu sepertinya biasa saja tidak ada yang spesial Namun setelah LBP melanjutkan baru terdengar sesuatu yang berbeda Ekonom dan praktisi di lapangan yang bekerja di lapangan Anak anak muda yang bekerja Mereka ada sekitar 20 orang Kenapa anak muda Karena mereka akan menikmati hilirisasi industri Ini legacy Indonesia tegasnya Dahlan yang mendengar itu pun terlihat manggut manggut Sepertinya dia faham betul bahwa tenaga anak muda memang sangat bisa diandalkan Apalagi selama ini Dahlan memang dikenal kerap menjadikan anak muda sebagai prioritas dalam kerja Radar Palembang pun penasaran dengan sosok Seto dan Firman yang disebut LBP untuk memaparkan tentang perkembangan dampak hilirisasi saat ini Materi yang terbilang tidak mudah Mengutip dari laman maritim go id ternyata Seto atau Septian Hario Seto adalah Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan di Kementerian Koordintor Bidang Kemaritiman dan Investasi Pria kelahiran 1984 ini memiliki gelar pascasarja dari SKEMA Business School Jurusan International Finance dari SKEMA Business School Sedangkan M Firman Hidayat adalah Staf Khusus Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Karena keterbatasan informasi Firman ini kami kira Firman Trisasongko yang merupakan Kepala Bidang Hilirisasi Penunjang Industri Kelautan dan Perikanan pada Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Tapi Siapa pun Firman nya semua juga terlihat muda dan enerjik Seto dan Firman begitu lugas memaparkan materi tentang hilirisasi industri di Indonesia Seto berbicara progres hilirisasi Firman melanjutkan tentang langkah selanjutnya Sepertinya mereka sangat menguasai paparan LBP sekali kali menyela sebagai tanda penegasan Hilirisasi nikel meningkatkan ekspor besi dan baja menjadi awal diversifikasi ekonomi kata Seto saat awal membuka materi LBP langsung menimpalinya Tahun 2017 kita masih 1 digit di sini saya dibully tapi sekarang sudah 2 digit Kurang dari 3 tahun Indonesia masuk peringkat 6 ekspor besi dan baja di dunia tegas LBP Selanjutnya duet Seto dan Firman kembali memaparkan banyak hal tentang kondisi hiliriasi industri di Kalimatan Utara Ada banyak data yang disajikan Tabel dan grafik pertumbuhan ekonomi jangka panjang data pendapatan per kapita dan masih banyak lagi yang bikin kening mengerut Tapi dibawakan sangat santai oleh Seto Salah satu ukuran kompleksitas suatu negara adalah economic complexily index ECI Rankin kita yang turun sejak tahun 2000 meningkat sejak tahun 2010 hilirisasi industri paparnya yang menampilkan slide dengan tabel warna warni sehingga enak dipandang Hanya satu grafik yang benar benar membuat pikiran kalut batangnya tumpang tindih Ini terjadi saat Seto memperlihatkan grafik economic complexily index vs pendapatan per kapita di slide kelima Seto pada poin terakhir paparanya menjelaskan rencana ke depan hilirisasi industri Indonesia ke depan Ada tiga hal penting yakni membangun basis industri bernilai tambah tinggi untuk mendukung digitalisasi ekonomi yang semakin pesat dan tren green economy Industri itu antara lain semikonduktor chip dan ekosistemnya EV serta software engineering Lalu mengalokasikan sumber energi rendah emisi untuk industri industri bernilai tambah tinggi Kemudian membentuk talent pool yang berkualitas melalui program penjaringan lulusan sarjana teknik dan saint untuk kemudian diarahkan bekerja pada perusahan kelas dunia di bidang teknologi papar Seto Momen ini langsung dipotong LBP dengan menjelaskan di mana talent talent berkualitas itu akan diarahkan bekerja Sebelum menyelesaikan paparannya Seto sempat menyeletuk Tadi kita lihat kerja hilirisasi sekarang giliran Firman yang akan menjelaskan langkah selanjunya setelah hilirisasi industri ini ujarnya menyerahkan estafet paparan Lalu zoom dilanjutkan dengan penjelasan Firman yang lebih banyak memaparkan tentang rencana rencana khususnya terkait hilirisasi industri di Kalimantan Utara Pada akhir paparan baru ada materi yang berbeda Ia menjelaskan mengenai rencana pengembangan wisata medis di Indonesia Ada sedikit kelegaan dan bangga saat ia menyebut 10 wilayah utama di Indonesia yang pengeluaran outbond tertinggi untuk wisata medis di masa depan salah satunya Kota Palembang Demikian penjelasan kami mudah mudahan mendapat feedback dari apa yang terjadi di negeri ini mungkin dulu waktu hilirisasi banyak tidak setuju mungkin karena tidak faham sekarang mulai mengerti bahwa kita negara yang hebat Indonesia mulai dimenej lebih baik Kalau kita fokus akan menjadi yang terbaik di dunia Ayo kita satu padu menjadi bagian membangun Indonesia lebih baik Semua karya anak anak muda tegas LBP yang nada bicaranya sangat ditekankan pada pernyataan semua karya anak anak muda Dahlan yang diserahkan menutup zoom sempat bicara Penjelasan ini banyak mengejutkan saya swa nbsp nbsp nbsp

Sumber: