"Pentingnya Pelabuhan Tanjung Carat sebagai solusi atas pendangkalan Sungai Musi yang membuat kapal-kapal besar sulit masuk ke pelabuhan,"jelas dia.
BACA JUGA:PLN Siap Dukung Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat: Pasokan Listrik Andal, Ekonomi Sumsel Melesat
BACA JUGA:Emas Antam Hari Ini Senin 8 Desember Naik Rp 5.000, Logam Mulia Ukuran 1 Gram Jadi Rp 2,4 Juta
Terkait pengembangan pelabuhan baru, diakui Pelabuhan Boom Baru di Palembang sudah terkendala pendangkalan sungai, sehingga kapal-kapal besar tidak bisa masuk.
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Carat (Pelabuhan Palembang baru) menjadi mengangkut cadangan produksi komoditas utama Sumsel seperti batu bara dan crude palm oil (CPO).
"Dengan adanya Palembang new port ini atau Tanjung Carat ini, cadangan kita untuk produksinya akan diangkut lewat lambang tentara kemudian CPO juga. Jadi tujuannya akan mengurangi keterbatasan Boom Baru ini," jelas Sukanto.
Selain itu, proyek infrastruktur seperti bendungan dan irigasi, serta pengembangan kawasan logistik, dapat menghasilkan peningkatan output ekonomi antara 1,6 hingga 1,8 kali lipat untuk setiap rupiah yang diinvestasikan.
BACA JUGA:Sejarah Baru Dunia Balap, Fadillah Arbi Aditama Jadi Pebalap Indonesia Kelima Rebut Juara ARRC AP250
PSN logistik, seperti rel kereta dan pelabuhan, diperkirakan akan menghasilkan produk sebesar 1,6 kali dari setiap satu rupiah anggaran yang dikembangkan.
Sementara itu, untuk mendukung proyek-proyek ini, kawasan penyangga seperti Patung Raya Agung (Palembang, Betung, Indralaya, dan Kayuagung), masuk dalam PSN di Sumsel memiliki potensi menyediakan tenaga kerja, meskipun masih ada tantangan dalam ketersediaan tenaga kerja terampil.
Ada juga pembangunan kawasan industri dan proyek ketenagalistrikan seperti pengolahan sampah menjadi energi (PLTS) juga menjadi bagian dari rangkaian PSN yang mendukung pertumbuhan di masa depan untuk Sumsel.
"PSN di Sumsel akan memberikan dampak ekonomi yang positif dengan multiplier output yang cukup tinggi,"ujar dia.