Gunakan aplikasi tersebut untuk mengecek apakah jalur alternatif tersedia atau apakah ada kemacetan di rute utama.
Lalu, jangan ragu untuk berputar arah atau mengambil jalan belakang yang lebih lengang, ya!
2. Hindari Jam-jam Sibuk
Waktu pulang kerja sering kali menjadi jam sibuk, di mana lalu lintas mencapai puncaknya. Oleh karena itu, jika memungkinkan, cobalah untuk mengatur waktu berangkat lebih awal atau sedikit lebih terlambat.
Data dari Dinas Perhubungan menunjukkan pergeseran waktu keberangkatan 30–60 menit lebih awal atau lambat dapat memangkas durasi perjalanan hingga 40%.
Jika kamu bisa pulang lebih awal, bisa menghindari kemacetan yang mulai meningkat sekitar pukul 16.00 hingga 18.00.
Sebaliknya, jika tidak bisa mengubah jam pulang kerja, pertimbangkan untuk menunda keberangkatan sedikit lebih lama. Misalnya dengan berbuka terlebih dahulu, baru kemudian bisa melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
Banyak tempat-tempat ngabuburit yang tidak selalu ramai sejak awal, sehingga Anda bisa menunggu sedikit hingga kondisi jalan lebih lancar.
3. Antisipasi Titik Rawan Kemacetan
Sebaiknya, menghindari titik-titik yang rawan kemacetan. Ada beberapa wilayah yang tercatat selalu macet. Biasanya pemerintah setempat memberikan informasi mengenai titik rawan macet tersebut.
Selain itu, ada banyak informasi titik rawan yang bisa cari di internet atau sosial media. Biasanya, media massa online hingga beberapa warganet membagikan informasi kemacetan yang bisa kamu pantau.
Misalnya jika di Palembang, keramaian biasanya terjadi Bundaran Air Mancur dan Simpang Polda. Kamu juga bisa memantaunya dari aplikasi real time seperti Google Maps atau Waze.
BACA JUGA:Tips Belanja Hemat Spare Part Asli Suzuki, Lakukan Cara Ini Bisa Dapat Potongan hingga 25 Persen
4. Beri Waktu Lebih untuk Berkendara