"Kita menanam tanaman produktif yang memiliki nilai dan berguna juga seperti melinjo, pohon kweni dan sukun, yang sekarang jadi alternatif pangan karena asupan karbo yang besar," kata dia.
"Ini sumbangsih dari perbankan, artinya, nanti masyarakat bisa ambil sebagai manfaat," tutur Gunawan.
Sedangkan Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK Fithriadi menyebut program ini juga mendukung Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) yang dicanangkan PPATK.
BACA JUGA:BSI Siap Akselerasi Global Hub dan Islamic Ecosytem serta Dukung Indonesia Islamic Financial Center
BACA JUGA:Payroll BSI Tumbuh 8,72 Persen, Sinergi Jadi Strategi Utama
Dirinya menyebut kolaborasi ini merupakan langkah nyata dari BSI untuk menolak tindakan kejahatan perbankan.
"Sebagaimana kita ketahui, tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme dapat berdampak kepada semua sektor termasuk keberlanjutan lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat,"jelas dia.
"Dengan demikian diperlukan adanya upaya untuk terus menjaga kelestarian lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat, salah satunya dengan kegiatan penanaman pohon," katanya.
Program ESG BSI
Dalam menjalankan implementasi ESG, perseroan memiliki visi untuk menjadi The Best Global Islamic Bank Based on Implementation Sustainable Finance.
BACA JUGA:Cabor Panjat Tebing Raih Emas Olimpiade Paris 2024, BSI Akan Apresiasi Spiderman Indonesia
BACA JUGA:Melalui ODP, BSI Siapkan Future Leader Bank Syariah
Dalam mencapai visi tersebut, BSI memiliki sejumlah misi implementasi ESG.
Pertama, memberikan akses keuangan berkelanjutan di Indonesia dengan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Kedua, menjadi bank yang memberikan kontribusi terbaik kepada ekonomi, lingkungan, dan sosial.
BSI bertekad menjadi bank syariah global terbaik berdasarkan penerapan keuangan berkelanjutan dalam hal rasio pembiayaan berkelanjutan dan implementasi CSR, untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat luas.