Menjelang akhir tahun, perekonomian global diwarnai oleh volatilitas dan dinamika global yang semakin kompleks.
BACA JUGA:Pasar Otomotif Indonesia Koreksi, Pembiayaan Kendaraan di Bank Mandiri Justru Tumbuh 16 Persen
Meski begitu, ekonomi nasional diproyeksikan akan tetap menunjukkan kinerja positif, didukung oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga serta penguatan di berbagai sektor strategis.
Meskipun terdapat tekanan dari ketidakpastian kebijakan ekonomi global, terutama setelah Pemilu Amerika Serikat, Indonesia tetap mampu mempertahankan resiliensi ekonomi.
"Di tengah fluktuasi pasar keuangan global yang dipicu oleh kenaikan imbal hasil US Treasury dan penguatan dolar AS, ekonomi Indonesia tetap tangguh," kata dia.
"Pertumbuhan triwulan III mencapai 4,95 persen, didukung oleh belanja pemerintah dan investasi yang terus meningkat," ujar Andry.
BACA JUGA:Mandiri Tunas Finance Berkolaborasi dengan Bank Mandiri Gelar Mandiri Palembang Autoshow 2024
Andry memaparkan, tingkat inflasi yang terkendali pada kisaran 1,7 persen hingga Oktober 2024 menjadi indikator penting stabilitas makroekonomi Indonesia.
Terlebih, dengan surplus perdagangan yang mencapai US$ 24,4 miliar hingga Oktober 2024.
"Meski menurun dibandingkan tahun lalu, perekonomian tetap mendapat dukungan dari sektor ekspor,"ujar dia.
Di samping itu, konsumsi masyarakat turut menunjukkan tren stabil.