Bila Esok Ibu Tiada mengisahkan tentang perjuangan seorang ibu, Rahmi (diperankan oleh Christine Hakim), yang harus membesarkan keempat anaknya setelah kehilangan suami, Haryo (Slamet Rahardjo).
Anak-anaknya—Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), dan Hening (Yasmin Napper)—semakin sibuk dengan kehidupan masing-masing.
Sehingga hubungan mereka perlahan merenggang. Rahmi sebagai ibu tunggal, berusaha menjaga keluarganya tetap utuh meskipun tantangan yang dihadapinya tidaklah mudah.
Ketika Rahmi jatuh sakit, anak-anaknya dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa waktu bersama ibu mereka semakin sedikit.
Sakitnya Rahmi menjadi titik balik bagi mereka untuk menyadari betapa penting dan berartinya kehadiran ibu dalam hidup mereka.
Film ini menggambarkan bagaimana konflik internal antara anak-anak muncul, namun pada akhirnya mereka bersatu demi sang ibu.
Di balik kesibukan dan jarak yang memisahkan, kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu tetap menjadi benang merah yang menyatukan mereka.
Film Bila Esok Ibu Tiada tidak hanya menampilkan kisah tentang hubungan ibu dan anak, tetapi juga mengangkat tema tentang keluarga, pengorbanan, dan pentingnya kebersamaan di tengah kesulitan.
Penonton akan dibawa merasakan emosi yang mendalam, dari kebahagiaan, kesedihan, hingga keharuan, seiring dengan perkembangan cerita.
BACA JUGA:Daftar 10 Film Keluarga Indoensia Terbaik, Cocok Ditonton Bersama Saat Libur Sekolah
BACA JUGA:Rekor, Film 'Vina Sebelum 7 Hari' Tembus 2 Juta Penonton Sebelum 7 Hari
Tim Leo Pictures memilih untuk mengadaptasi novel Bila Esok Ibu Tiada karya penulis Nagiga Nur Ayati, dinilai memiliki cerita yang relate dengan kebanyakan orang.