"Sebagai gambaran, per 30 Desember 2023, harga emas mencapai Rp1,02 juta per gram, namun melonjak menjadi Rp1,23 juta per gram pada 30 Juni 2024, meningkat sekitar 20 persen,"kata Rizky.
"Selain memberikan imbal hasil (yield) yang menarik, sifat emas sebagai safe haven yang aman dan likuid cocok untuk menjaga nilai aset," jelas Rizky.
Hingga Juni 2024, pembiayaan emas BRIS telah mencapai Rp 8,9 triliun, mengalami kenaikan 41,27 persen yoy dengan tingkat Non-Performing Financing (NPF) mendekati nol.
Rizky menambahkan hampir 33 persen nasabah pembiayaan emas BRIS berasal dari generasi Z dan milenial, menunjukkan minat yang tinggi dari kalangan muda terhadap investasi emas.
BACA JUGA:BSI UMKM Center, Inisiatif Strategis Dukung Wirausaha Jadi Berdaya dan Naik Kelas
BACA JUGA:Konsisten Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, BSI Terima Penghargaan dari OJK
"Dengan kontribusi dari bisnis emas, kami optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan ini, sejalan dengan meningkatnya literasi keuangan dan preferensi lmasyarakat terhadap produk syariah," lanjutnya.
Rizky menegaskan dengan pencapaian kinerja solid di semester satu 2024, BRIS optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan kinerja fundamental maupun saham hingga akhir tahun.
"Kombinasi dari kinerja fundamental yang kuat, inovasi produk, dan meningkatnya literasi keuangan syariah akan terus mendukung pertumbuhan BRIS di pasar modal," ujar Rizky.