Dalam laporan keuangan kuartal kedua 2024, BSI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 20,28 persen secara tahunan/year on year (yoy), mencapai Rp3,4 triliun.
BACA JUGA:Kehadiran BSI di PON Aceh-Sumut 2024, Bukti Komitmen Kuat Dukung Pengembangan Ekonomi dan Olahraga
BACA JUGA:BSI Optimalkan Seluruh Layanan, Dukung Kelancaran Transaksi Finansial PON XXI 2024
Total aset juga menunjukkan peningkatan 15,1 persen yoy, menjadi Rp361 triliun.
Angka ini mencerminkan soliditas keuangan BSI di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Sementara itu, salah satu pendorong utama kinerja BSI yaitu pembiayaan konsumer, tumbuh 15,91 persen yoy menjadi Rp 139,57 triliun.
Segmen ini mencakup berbagai produk seperti pembiayaan rumah, kendaraan, dan konsumsi lainnya.
BACA JUGA:Harpelnas 2024, BSI Berikan Ultimate Service yang Lebih Responsif dan Personal
BACA JUGA:Kinerja Keuangan Moncer, BSI di Kuartal II 2024 Cetak Pertumbuhan Laba 20,28 Persen
Segmen tersebut terus meningkat seiring dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap produk syariah.
Mesin Pertumbuhan Baru
Di sisi lain, Rizky menjelaskan salah satu mesin pertumbuhan baru BRIS ke depannya adalah bisnis pembiayaan emas.
Diversifikasi portofolio ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pendapatan perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Investasi emas memang cukup menarik, terutama sebagai safe haven di saat kondisi ekonomi tidak menentu.
BACA JUGA:BSI Dukung Eksistensi UMKM Dalam Sibakul Jogja Sport Fest 2024
BACA JUGA:Perkuat Jaringan UMKM, BSI Gandeng Komunitas Pengusaha TDA Luncurkan Kartu Co-Branding