LNG Hub akan menjadi key enabler dalam memperkuat reliability & availability penyaluran gas bumi sebagai energi transisi.
BACA JUGA:PT PGN Tbk Berhasil Turunkan Emisi 598,39 Ton CO2 eq Sepanjang Tahun 2023
BACA JUGA:PGN dan KLHK Bersinergi Gaungkan Bijak Penggunaan Plastik Jaga Kelestarian Lingkungan
Infrastruktur LNG yang saat ini dimiliki PGN di seluruh Indonesia antara lain FSRU Lampung (240 MMSCFD), FSRU Jawa Barat (500 MMSCFD), LNG RT di Lhokseumawe – Aceh (400 MMSCFD) serta LNG Lamong (25-30 BBTUD).
Perencanaan LNG Hub berlokasi di Arun yang terletak di jalur perdagangan Internasional merupakan optimasi aset dan sesuai dengan rencana strategis menyesuaikan potensi pengembangan lapangan migas ke depan.
Melalui Perta Arun Gas, saat ini PGN tengah melakukan revitalisasi 1 unit tangki LNG dan diperkirakan dapat beroperasi pada 2025.
PGN juga merencanakan pengembangan LNG Bunkering dibeberapa lokasi seperti Arun, Tanjung Priok dan Bontang.
BACA JUGA:PGN Tegaskan Rencana Strategis di HUT ke-59, Dorong Peran Gas Bumi sebagai Energi Transisi
Target jangka pendek adalah bunkering di Bontang yang dapat melayani LNG Fueled Vessel kapasitas 1.000 s/d 15.000 M3 di jalur pelayaran melalui selat makasar menuju Australia (efisiensi 2-3 hari) target COD di tahun 2026.
Selain membangun LNG Hub, mekanisme untuk mengatasi imbalance supply dan demand adalah melalui pengembangan bisnis retail.
Dengan moda CNG dan LNG berdasarkan kategori pelanggan (Volume) serta jarak antara lokasi supply dan demand pelanggan.
Selanjutnya adalah mapping lokasi SPBU di seluruh wilayah Indonesia (24 Unit SPBG milik PGN dan Pertamina) dengan potensi kebutuhan pelanggan diseluruh Indonesia (15.5 BBTUD) yang dapat dilayani menggunakan CNG.
BACA JUGA:Amankan Pasok LNG, PGN Sepakati Kontrak dengan Donggi-Senoro LNG
BACA JUGA:Sowan ke Sri Sultan Hamengku Buwono X, PGN Pastikan Kelancaran Pembangunan Jargas di DIY
Layanan CNG dan penetrasi pasar retail juga sangat memungkinan untuk menggunakan tabung Cylinder (kapasitas 24 m3 per tabung).