Bahan dasar pembuatan ban mobil listrik dan konvensional berbeda secara signifikan. Ban mobil listrik cenderung menggunakan bahan-bahan yang lebih ringan dan berteknologi tinggi untuk memaksimalkan efisiensi energi.
Ban tersebut dirancang untuk mengurangi gesekan dan memperpanjang masa pakai.
Bahan dan lapisan yang digunakan dalam ban mobil konvensional lebih beragam. Namun, penggunaan campuran karet, serat, dan bahan penguat lainnya menyebabkan bobot ban lebih berat dan kurang efisien.
BACA JUGA:Mitsubishi Resmi Gabung ke Nissan dan Honda Garap Kendaraan Elektrifikasi Mobil Listrik
BACA JUGA:Ini Komentar Bos Mitsubishi soal Hancurnya Pasar Otomotif Thailand Akibat Mobil Listrik
3. Ukuran dan Profil
Ukuran mobil listrik bervariasi untuk mengakomodasi baterai yang terpasang di bawah chassis. Profil ban juga berbeda dengan mobil konvensional untuk mengoptimalkan efisiensi dan kenyamanan.
Serupa dengan ban mobil listrik, ukuran dan bentuk ban mobil konvensional juga bervariasi. Ban mobil konvensional dirancang untuk menangani berbagai jenis kondisi jalan dan beban.
Namun, hal tersebut bergantung pada jenis mobil, seperti mobil SUV, truk, sedan, dan lainnya.
4. Perbedaan Emisi Ban Mobil Listrik vs Konvensional
Secara umum, ban mobil konvensional, yang digunakan pada kendaraan berbahan bakar fosil, menghasilkan emisi gas buang seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan partikel-partikel berbahaya lainnya yang merugikan lingkungan dan kesehatan manusia.
BACA JUGA:Suzuki Hadirkan Konsep Mobil Listrik eVX di GIIAS 2024, Intip Harga Yuk!
BACA JUGA:Bocoran Bos Suzuki Soal Strategi Menjamurnya Mobil Listrik di Tanah Air dan Global
Di sisi lain, emisi ban mobil listrik cenderung lebih rendah atau bahkan tidak menghasilkan emisi. Hal ini disebabkan oleh penggunaan tenaga listrik sebagai sumber energi pada mobil listrik.
Keberadaan mobil listrik membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan secara signifikan.
5. Performa Ban Mobil Listrik vs Konvensional