PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Provinsi Sumatera Selatan atau Sumsel sedang mempersiapkan stok cabai merah dan bawang merah.
Diketahui, cabai merah dan bawang merah selalu menjadi penyumbang inflasi terbesar secara tahunan dan bulanan di Sumsel.
"Cabai merah dan bawang merah memang masuk dalam lima besar komoditas penyumbang inflasi di Sumsel,"kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel (BI Sumsel) Ricky P Gozali, Rabu 17 Juli 2024.
"Kalau kita lihat cabai merah dan bawang merah merupakan penyumbang inflasi terbesar secara tahunan dan bulanan di Sumsel," kata dia.
BACA JUGA:Perluasan Transaksi Keuangan Digital, BI Sumsel Targetkan 27 Juta Transaksi QRIS di 2024
Tekanan inflasi di Sumsel berasal dari komoditas cabai merah dan bawang merah yang setiap bulan muncul diperhitungan indeks harga konsumen.
"Tekanan harga pada dua komoditas itu secara umum dipengaruhi oleh kondisi cuaca ekstrem yang berakibat pada penurunan hasil produksi beberapa sentra produksi,"jelas dia.
Apalagi, kedua komoditas tersebut, cabai merah dan bawang merah memang masih mengandalkan pasokan dari daerah lain, termasuk dari Jawa
"Secara global tekanan harga pada cabai merah dan bawang merah terjadi karena gangguan pasokan, akibat banjir yang melanda daerah sentra di tengah permintaan tinggi,"jelas Ricky P Gozali.
"Jadi itu (kendala di sentra pertanian) yang memengaruhi pasokan sehingga neraca konsumsi cabai merah dan bawang merah menjadi defisit," ujarnya.
Untuk menekan inflasi tersebut, BI Sumsel bersama dengan Pemprov serta Pemkab Pemkot melakukan tanam cabai serentak di 17 kabupaten/kota di Sumsel.
Pelaksanaan tanam cabai dan bawang merah serentak se-Sumsel berpusat di Lahan Kelompok Tani Setia Makmur, Kecamatan Sukarami, Palembang, Selasa 16 Juli 2024.
Kegiatan tanam cabai dan bawang merah serentak se-Sumsel juga diikuti 17 kabupaten dan kota di Sumsel melalui zoom meeting masing-masing daerah.
BACA JUGA:Pasar Murah BI Sumsel dan Pemkot Palembang, Kolaborasi Bersama Kendalikan Inflasi