PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Puncak kemarau tahun ini diprediksi Agustus dan September, berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Untuk itu, masyarakat dihimbau waspada akan kebakaran hutan di lahan gambut.
Bulan Juli ini juga telah memasuki musim kemarau meskipun masih ada turun hujan. Baik dengan intensitas ringan dan sedang.
"Di Juli ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau, malahan dari Juni kemarin. Tetapi masih ada turun hujan saat ini," ujar Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP.
Dijelaskan Edi, dengan masih adanya turun hujan sampai saat ini, maka diprediksi untuk puncak kemarau bisa terjadi di Agustus dan September nanti.
Lalu, untuk lahan gambut yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan rawan terbakar di musim kemarau untuk saat ini kondisinya masih basah.
"Kalau untuk sampai saat ini kondisi lahan gambut yang rawan terbakar pada musim kemarau masih aman karena kondisinya basah," jelas Edi,
Selain itu, lanjut Edi, Manggala Agni dalam menghadapi musim kemarau telah bersiap. Yakni melalui patroli mandiri dan patroli terpadu (Gabungan).
"Patroli mandiri sebenarnya sudah dilaksanakan sejak April lalu hingga berlanjut sampai saat ini. Lalu ditambah adanya patroli gabungan," ungkapnya.
BACA JUGA:Persembahan Terakhir AKBP Dwi Agung untuk OKU Timur, Sebagai Penyelenggaraan Pelayanan Terbaik
Masih kata Edi, kegiatan patroli mandiri dan gabungan yang dilakukan di wilayah Kabupaten OKI adalah untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sering terjadi di musim kemarau.
Tak hanya itu, disampaikan Edi, di tahun ini guna pencegahan dan penanggulangan karhutla, Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI menambah personelnya
Tahun ini untuk personel Manggala Agni dalam pencegahan dan penanggulangan ditambah. Yakni ditambah sebanyak 15 orang atau personel," terangnya.
Dia menjelaskan, penambahan personel sebanyak 15 orang sangat membantu dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla di tahun ini. Dimana awalnya jumlah personel Manggala Agni sebanyak 65 orang. Kini menjadi 80 personel.
BACA JUGA:Waduh, BPK Temukan 61 Paket Pekerjaan PU PR OKU Bermasalah