JAKARTA, RADARPALEMBANG-COM - Availability dan accessibility energi merupakan sebuah peranan yang mampu dimainkan oleh PGN, Subholding Gas Pertamina, sebagai pemain utama di ekosistem gas di Indonesia.
Dengan memiliki jaringan infrastruktur gas bumi dan kemampuan dalam pemanfaatan gas beyond pipeline, PGN ingin memastikan bahwa seluruh titik-titik wilayah demand bisa semakin terpenuhi kebutuhan gasnya.
“Kami melihat energi trilema sejalan dengan prinsip 4A+1S, dalam jangka panjang PGN melakukannya dengan kata kunci yaitu integrasi dan agregasi.
Integrasi atas infrastruktur PGN yang eksiting saat ini akan didekatkan dengan sumber-sumber yang ada di Pertamina yang juga menjadi customer,” jelas Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam Energy & Economic Outlook Gasfest 2024, Selasa 14 Mei 2024.
BACA JUGA:PGN Tegaskan Rencana Strategis di HUT ke-59, Dorong Peran Gas Bumi sebagai Energi Transisi
Sejak tahun 2021, pihaknya melihat kondisi saat itu bahwa fragmented pipeline network tidak lagi bisa mendukung kebutuhan untuk membangun kemandirian energi. “Yang dibutuhkan adalah integrasi,” kata Rosa.
Dengan memanfaatkan kapasitas infrastruktur eksisting, peluang untuk meningkatkan utilisasi gas bumi adalah sekitar 14 persen.
Sedangkan kalau PGN menggabungkan dengan dengan sumur-sumur baru, kemudian refinery dan petrochemical, maka PGN akan bisa meningkatkan utilisasi sekitar 48 persen.
Oleh karena itu, pergerakan skema dari fragmented menjadi integrated atas infrastruktur menjadi sangat penting demi kepentingan nasional tidak hanya sekedar kepentingan bisnis PGN semata.
BACA JUGA:PGN dan KLHK Bersinergi Gaungkan Bijak Penggunaan Plastik Jaga Kelestarian Lingkungan
“Pemanfaatan gas bumi domestik akan semakin meningkat dengan sinergi penyelarasan rencana strategis pemanfaatan gas bumi nasional dengan kerjasama PGN bersama seluruh stakeholder.
Regulator dan calon pelanggan gas bumi disisi hilir yang tentunya akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Bagaimana infrastruktur yang sudah terhubung nanti dengan calon-calon pelanggan ataupun eksisting pelanggan kita supaya dapat kita jaga performanya.
Ini juga bisa mendorong pertumbuhan customer baru. Diharapkan kemudian di tahun 2030 ke atas akan terjadi keseimbangan antara supply pasokan dan demand,” jelas Rosa.