Kakak Candra, Pebri Wita Damayanti (45) mengatakan keluarganya tak percaya Candra tewas karena kelelahan. Dirinya merasa kematian sang adik penuh dengan kejanggalan.
BACA JUGA:Penumpang Putra Remaja Histeris, Bus Ditembak OTK Saat Melintas di Sungai Lilin Muba
"Kami menemukan banyak kejanggalan. Jadi keluarga minta jenazah untuk diautopsi agar jelas penyebab kematian adik kami," ungkapnya, Rabu, 1 Mei 2024.
Yanti mengaku mendapat keterangan bahwa adiknya jatuh ke jurang yang curam. Namun, keluarga tak menemukan sedikitpun goresan di tubuh Candra.
"Keterangan yang kami terima, Candra jatuh saat berlari dari kejaran polisi, tapi tidak ada goresan. Kalau jatuh, pasti setidaknya ada (goresan)," katanya.
Dirinya menyebutkan, keluarga sudah mengetahui bahwa Candra meninggal saat mencoba kabur dari penggerebekan lokasi bandar sabu.
"Infonya yang diamankan 2 orang. Tempatnya itu yang digerebek itu tempat bandar sabu, pas kebetulan Candra ada di sana," katanya.
BACA JUGA:Terpilih Aklamasi, Akhmad Toyibir dan Mohammad Reza Nahkodai IKAPTK Muba 2024-2029
Yanti berharap dapat menemukan titik terang dari kematian adiknya.
"Kami minta diautopsi karena ada banyak kejanggalan yang kami temukan. Harapannya, kami minta kejujuran dari aparat," harapnya.
Sementara itu, Kanit Idik Satresnarkoba Polres Lahat Ipda Triputra menyebutkan pihaknya memfasilitasi permintaan keluarga untuk autopsi.
"Pihak keluarga menginginkan jenazah untuk diautopsi. Kami fasilitasi, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang pada Rabu, 1 Mei 2024.
Ia menyebutkan bahwa Candra bukan jatuh ke dalam jurang seperti yang beredar. Dirinya kemudian menegaskan bahwa tidak ada kekerasan oleh pihaknya terhadap jenazah wiraswasta tersebut.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Sejumlah Tokoh Abab Siap Menangkan H Asri jadi Bupati PALI
"Satresnarkoba Polres Lahat memastikan tidak adanya kekerasan. Tidak ada yang di luar SOP apalagi kekerasan," tegasnya.
Keterangan Dokter Atas Tewasnya Candra