PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa bulan Februari 2024 adalah puncak musim hujan.
Sedangkan Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau diprediksi pada bulan Mei-Juni 2024.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A Fachri Radjab, Indonesia sedang mengalami puncak musim hujan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A Fachri Radjab dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024, belum lama ini.
Mengutip paparannya dalam rapat tersebut, fenomena El Nino masih terpantau aktif pada bulan Januari.
BACA JUGA:WASPADA! Cuaca Panas di Sumsel Meningkat, Tercatat Ada 425 Titik, Simak Wilayah Berikut
Namun, berangsur melemah menuju fase netral mulai bulan Maret 2024.
Dengan begitu, curah hujan tahunan pada tahun 2024 ini diprediksi mendekati kondisi normal.
Meski, ada sejumlah daerah yang diprediksi bakal mengalami curah hujan di atas normal dan di bawah normal.
Seperti diketahui, El Nino adalah fenomena iklim di mana terjadi anomali kenaikan suhu permukaan laut yang menyebabkan, musim kemarau lebih panas dan kering ekstrem dibandingkan musim kemarau biasanya.
BACA JUGA:Pusri Serahkan Bantuan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir Musi Rawas Utara
Akibat El Nino, musim kemarau di Indonesia pada tahun 2023 lebih ekstrem hingga memicu gangguan produksi pangan dan lonjakan kenaikan suhu maksimum harian di sejumlah daerah.
"Dapat kami sampaikan, saat ini memang kita dalam periode puncak musim hujan 2024, di bulan Januari dan Februari.
Namun demikian ada beberapa daerah yang sudah memasuki periode kemarau ya seperti Aceh, Sumatra Utara bagian Timur, dan Riau.
Karena di daerah itu memang terjadi 2 kali musim hujan dan saat ini sudah masuk musim kemarau," katanya dalam tayangan di akun Youtube Kemendagri.