Misalnya penyakit arteri koroner dan hipertensi akan menyebabkan atherosclerosis yaitu penumpukan plak lemak pada dinding pembuluh darah.
Atherosclerosis tersebut akan menyempitkan pembuluh darah yang mengarah ke otak, mengurangi aliran darah, dan menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak.
Gangguan kesehatan jantung yang merusak pembuluh darah dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai vaskular demensia.
Hal tersebut terjadi karena pasokan darah yang buruk ke otak menyebabkan kematian sel-sel otak atau kerusakan pada fungsi otak, yang dapat mengakibatkan gejala demensia.
Kemudian penyakit Diabetes yang juga menyebabkan kerusakan pembuluh darah mikro, yang juga dapat berkontribusi pada risiko demensia.
BACA JUGA:Waspada Jika Mengalami 9 Tanda Ini, Bisa Jadi Kamu Mengalami Ganggaun Masalah Pada Hati
3. Gaya hidup
Faktor-faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga fisik, dan pola makan yang tidak sehat juga menjadi faktor yang paling banyak menyebabkan seseorang terkena demensia.
Rokok sendiri akan merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah kecil di otak yang menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke otak yang akhirnya akan memperburuk kesehatan sel-sel otak dan meningkatkan risiko demensia.
Kemudian jika seseorang mengkonsumsi alcohol secara berlebihan maka akan dapat merusak sel-sel otak dan menyebabkan gangguan kognitif.
BACA JUGA:Waspada Jika Mengalami 5 Hal Berikut, Bisa Jadi Kamu Terkena Anxiety Atau Gangguan Mental
Maka dari itu mulailah hidup yang sehat dengan cara berolahraga fisik teratur yang memiliki banyak manfaat kesehatan seperti peningkatan aliran darah, pengurangan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
Jika seseorang kurang dalan aktivitas fisik maka akan meningkatkan risiko demensia karena kurangnya stimulasi positif bagi otak.
Kemudian demensia dapat terjadi jika seseorang mengalami obesitas atau berat badan berlebih, kerana obesitas sendiri menimbulkan beberapa penyakit berbahaya seperti jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi , dimana semua penyakit tersebut merupakan faktor risiko demensia.
4. Kurangnya aktivitas otak
Ketidakaktifan mental dan sosial juga menyebabkan seseorang dapat terkena demensia dan sebaliknya, jika orang tersebut sering melibatkan otak dalam kegiatan intelektual dan menjaga koneksi sosial maka akan dapat membantu melindungi fungsi kognitif pada dirinya.