6.Nyeri atau Ketidaknyamanan di Daerah Perut Bawah
Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut bawah, terutama di sekitar hati dapat menjadi gejala penyakit hati atau masalah hati.
Apabila hati mengalami pembesaran atau peradangan maka akan disebut sebagai hepatomegaly yang menyebabkan tekanan atau nyeri di daerah perut bawah, terutama di bagian kanan atas perut di bawah tulang rusuk.
BACA JUGA:Bukan Hanya Manfaat, 5 Rempah Ini Punya Efek Samping Berbahaya Bagi Kesehatan
Ascites atau penumpukan cairan di rongga perut akan memberikan perasaan penuh, tegang, atau nyeri di daerah perut bawah.
Pembesaran hati atau kondisi hati yang mengakibatkan perubahan bentuk perut dapat memberikan tekanan pada saraf atau jaringan di sekitarnya, menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan seperti penyakit Kondisi seperti hepatitis, Masalah pada saluran empedu.
Nyeri pada bagian daerah perut bawah juga bersifat reflektif, yaitu nyeri yang muncul di satu lokasi tetapi sebenarnya berasal dari organ lain, seperti hati.
7. Perubahan Mental atau Perilaku
Perubahan mental atau perilaku yang terjadi pada seseorang dengan gangguan hati serius dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk efek langsung dari kerusakan hati, peningkatan kadar toksin dalam darah, atau dampak pada metabolisme substansi kimia dalam tubuh.
Dalam kondisi penyakit hati yang sudah parah seperti sirosis, hati tidak mampu mengeluarkan toksin dari darah dengan efisien.
Toksin yang biasanya akan dihilangkan oleh hati dapat mencapai otak, menyebabkan perubahan dalam fungsi otak dan mengakibatkan gejala seperti kebingungan atau keterlambatan berpikir.
Hati juga memiliki peran penting dalam mengubah ammonia menjadi urea yang kemudian diekskresikan melalui urin.
Jika seseorang memiliki Gangguan pada hati akan menyebabkan peningkatan kadar ammonia dalam darah, yang dapat berdampak negatif pada fungsi otak dan menyebabkan gejala neurologis seperti kebingungan, gangguan tidur, atau bahkan koma (encephalopathy hepatik).
Hati memainkan peran dalam metabolisme dan produksi beberapa zat kimia otak yang penting untuk fungsi kognitif dan suasana hati.
Gangguan hati dapat mengakibatkan penurunan produksi atau aktivitas zat kimia ini, seperti neurotransmitter atau hormone yang mempengaruhi mood dan kognisi.