2. Gunung Krakatau (Selat Sunda)
Letusan Gunung Krakatau --
Gunung Krakatau dikenal karena letusan dahsyatnya pada tanggal 26 hingga 27 Agustus tahun 1883. Letusan tersebut menyebabkan tsunami besar yang merusak wilayah sekitarnya dan mengakibatkan lebih dari 36.000 kematian.
Letusan Krakatau dikategorikan sebagai letusan tipe Plinian, yang merupakan jenis letusan vulkanik eksplosif dan kuat. Letusan ini menghasilkan gelombang kejut, awan panas, dan tsunami.
Letusan dimulai dengan serangkaian ledakan yang terdengar hingga ribuan kilometer jauhnya. Erupsi tersebut memberikan kolom abu vulkanik yang tinggi, yang terlihat dari jarak jauh.
Dimana Letusan tersebut menyebabkan puncak Gunung Krakatau runtuh dan membentuk kaldera yang kemudian terisi air laut, membentuk danau kawah baru.
Letusan ini juga mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami yang sangat besar menyebar ke berbagai arah dan menyebabkan kerusakan hebat di pesisir sekitarnya, termasuk di pantai Sumatra dan Jawa.
Letusan tersebut menghasilkan awan debu vulkanik yang tersebar di atmosfer dan menyebabkan perubahan iklim global, tak hanya itu Gelombang kejut dari letusan terdengar di seluruh dunia.
BACA JUGA:Kondisi Gempa Bandung dan Erupsi Gunung Anak Karakatau, Selama Januari 2023 Terjadi 31 Erupsi
Awan debu vulkanik menciptakan efek mengurangi jumlah cahaya matahari yang mencapai permukaan bumi dan menyebabkan suhu global turun. Dampak iklim global ini dapat berlangsung selama beberapa tahun setelah letusan
Puncak gunung yang runtuh menyebabkan terbuatnya pulau-pulau baru yang saat ini disebut sebagai Anak Krakatau yang terus aktif hingga saat ini.
Sejak saat itu, aktivitas Gunung Krakatau telah dipantau secara ketat dan letusan yang lebih kecil juga terjadi pada abad-abad berikutnya.
3. Gunung Merapi (Pulau Jawa)
Letusan Gunung Merapi --
Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930 yang menewaskan ribuan orang dan letusan lainnya terjadi pada tahun berikutnya.
Dimana Letusan gunung merapi ini juga terjadi pada tahun 2010 yang memaksa evakuasi ribuan warga dan menyebabkan korban jiwa, dimana awan panas, lava pijar, dan abu vulkanik meluas ke wilayah sekitarnya.