Sebuah studi mengungkapkan bahwa antioksidan dalam peterseli dapat meningkatkan metabolisme hati (Clinical Therapeutics, 2014).
Hati punya peran penting untuk pencernaan dan metabolisme serta menyimpan nutrisi dalam tubuh.
Oleh karena itu, hati yang tersumbat, rusak, atau berlemak dapat menyebabkan metabolisme yang lamban dan mempertahankan berat badan ekstra.
Taburkan peterseli dalam sup, saus saus, tomat, dan saus pesto, juga pada ikan bakar, unggas, dan daging.
9. Cabai bubuk
Kapsaisin, komponen utama yang memberi rasa pedas cabai, telah terbukti meningkatkan metabolisme.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa porsi kecil (2,56 mg kapsaisin) per makanan meningkatkan oksidasi lemak dalam keseimbangan energi negatif (PLOS One, 2013).
Artinya, ini mendorong tubuh untuk membakar lebih banyak lemak.
Kamu pada dasarnya bisa menambahkan bubuk cabai dalam setiap masakan.
BACA JUGA:Diet Mediterania Solusi Efektif Turunkan Kolesterol Jahat, Asalkan Konsisten!
10. Rosemary
Rosemary adalah anggota keluarga mint dan daunnya (segar, kering, atau ditumbuk) digunakan untuk membumbui makanan.
Dari antioksidan hingga sifat neuroprotektif, rosemary bisa menjadi tambahan makanan yang sehat.
Studi menunjukkan bahwa tikus yang diberi diet tinggi lemak dengan ekstrak daun rosemary mengalami penurunan berat badan dan penambahan massa lemak yang signifikan dalam waktu sekitar tujuh minggu (Planta Medica, 2010).
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian khususnya terhadap manusia.