BACA JUGA:Mantap! Ini 5 Vespa Klasik Termahal di Dunia, Nomor 5 Harganya Mencapai Miliaran Rupiah
2. Menurut masyarakat Jepang mempunyai sepeda motor dinilai aksi kriminal. Masyarakat Jepang memandang orang yang memiliki sepeda motor diluar kepentingan dengan pandangan negatif.
Hal ini bermula ketika tahun 1970 hingga 1980 an, dimana pada tahun tersebut banyak geng motor pelajar SMA yang membuat kerusuhan dan perkelahian.
Sehingga pada saat itu masyarakat Jepang meminta kepada pemerintah untuk membatasi para pelajar SMA memiliki dan mengendarai motor.
Dan juga sepeda motor sering dikait-kaitkan dengan sindikiat mafia Jepang yaitu Yakuza. Karena permintaan masyarakat inilah hingga sekarang tidak ada lagi pelajar yang mengendarai sepeda motor yang menyebabkan keributan.
BACA JUGA:6 Tips Mudah Belajar Mobil Bagi Pemula, Penting Diingat Saat Berkendara
3. Pemerintah menyediakan transportasi yang lebih nyaman
Transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah untuk msyarakatnya sudah sangat nyaman dan juga sangat tertata.
Karena transportasi umum yang memadai inilah warga Jepang enggan untuk memiliki kendaraan pribadi. Tidak hanya motor, warga Jepang pun jarang yang memiliki mobil.
Meskipun Jepang merupakan produsen otomotif terbesar di Dunia tapi warganya lebih memilih untuk menggunakan fasilitas umum yang telah disediakan oleh pemerintah.
4. Harga motor yang mahal membuat masyarakatnya tidak memiliki minat untuk membeli
Herga dari sepeda motor dengan transportasi umum yang disediakan memiliki harga yang berabnding terbalik.
Contohnya saha harga motor matic dengan kapasitas mesin 125 cc di Jepang bisa mencapai Rp 20 jutaan lebih.
Tak hanya harga motornya saja, pembuatan SIM dnegara tersebut juga sangat mahal yaitu Rp 11 jutaan.
Karena hal inilah masyarakat Jepang memilih untuk menggunakan transportasi yang disediakan pemerintah yang tentunya lebih murah