Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah menempel pada dinding sebelah dalam pembuluh darah.
LDL kemudian akan menembus dinding pembuluh darah yang lebih dalam, yaitu intima.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 5 Buah-Buahan Perontok Batu Ginjal Aman Dikonsumsi, Tanpa Efek Samping
2. High-density lipoprotein (HDL)
HDL dijuluki kolesterol baik. Ini karena HDL dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati.
Kemudian, kelebihan LDL dapat dipecah dan digunakan kembali atau dikeluarkan dari tubuh.
HDL mencegah pengendapan kolesterol di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses aterosklerosis (pembentukan plak pada dinding pembuluh darah). HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dibandingkan LDL.
Dikutip dari BHR Pharmaceuticals, kadar HDL yang tinggi tidak dapat melawan LDL, hanya sepertiga kolesterol yang dibawa oleh HDL.
Sebaliknya, HDL membantu tubuh untuk membuang kelebihan yang tidak dibutuhkannya. Itulah sebabnya kenapa kita harus memiliki tingkat HDL yang sehat.
Protein utama pembentuk HDL adalah Apo A (apolipoprotein A). HDL memiliki kandungan lemak lebih rendah serta mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
BACA JUGA:Jus Timun Bisa Turunkan Berat Badan Secara Cepat, Begini Cara Membuatnya
3. Trigliserida
Selain LDL dan HDL, penting juga untuk mengetahui tentang trigliserida.
Yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh.
Peningkatan kadar trigliserida dalam darah juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi kadar trigliserida dalam darah, antara lain obesitas, alkohol, gula dan asupan makanan berlemak.