Ia melanjutkan, bisnis ini tidak tergantung siapa yang duluan bergabung. Kesuksesan diraih dengan mengerjakan bisnis secara bersama-sama.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Ferry Soetikno Melejitkan Dexa Medica, Fair and Firm
Sebagai ilustrasi sederhana, ia mencontohkan, impian setiap orang ada di dalam mobil kontainer yang mogok, akan lebih mudah didorong oleh seribu orang ketimbang sendiri.
Menurut dia, bisnis AFC sangat luar biasa, tanpa resiko, legal, dan bonafide yang dibawa oleh Jepang, disetujui kedutaan besar, disetujui oleh beberapa menteri, terutama Sandiaga Uno yang berjasa besar.
“Waktu pandemi Covid-19, kita menjadi salah satu perusahaan nomor satu sebagai penyelamat perekonomian kreatif negara,” ujar pria yang saat ini berada di posisi Bushido, ranking tertinggi di AFC
Lebih luar biasa lagi, hanya dengan modal awal Rp 3.600.000, sudah bisa bergabung dan menjalankan bisnis di perusahaan raksasa seperti AFC.
Selain itu, AFC juga meraih rekor MURI sebagai perusahaan networking yang membayar bonus terbesar dalam satu hari. Untuk tahun lalu Rp 112 miliar, tahun ini tembus di angka Rp 118 miliar. Nah, seperti tambang cuan, kan.
“Untuk masalah pajak juga aman. Semua bonus sudah melalui pajak, termasuk untuk perusahaan, diaudit oleh pajak. AFC di Indonesia salah satu pembayar pajak terbaik,” ungkapnya.
Masih kata dia, AFC ini termasuk bisnis jangka panjang karena diawasi oleh Kedutaan Besar Jepang. Bahkan, perusahaan ini sudah go public dan juga sudah menjual saham di Tokyo Exchange.
AFC disebutkannya, mampu mencetak ribuan bahkan puluhan ribu miliader baru secara legal dan bisa membantu orang-orang keluar dari garis kemiskinan.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Harriadi Benggawan, Pengembang Perintis di Palembang
“Bisnis AFC didesain untuk orang miskin. Kenapa aku bilang begitu, karena untuk franchise, AFC di negara lain ada 8 negara itu untuk bikin satu gerai, perlu modal Rp 10 miliar. Kita dikasih kesempatan jalanin networking, oleh karena itu franchisenya murah, mulai dari Rp 3,6 juta hingga Rp 21,6 juta,” urainya.